Jakarta (ANTARA) - Hasil survei yang dilakukan oleh lembaga Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan bahwa elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengungguli elektabilitas Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Dalam simulasi pilihan tertutup terhadap tiga nama, Ganjar mendapat dukungan cukup unggul jauh dengan nilai 30,3 persen," kata Direktur Riset SMRC Deni Irvani melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.

Sementara, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto meraih elektabilitas sebesar 27,3 persen dan Anies Baswedan 22,6 persen serta 19,9 persen responden menyatakan belum tahu.

Baca juga: Survei: Elektabilitas Prabowo Ganjar Anies di 3 besar

Baca juga: Survei New Indonesia: Elektabilitas duet Prabowo-Puan tertinggi

Ia menyebutkan elektabilitas Ganjar di angka 30,3 persen tersebut, merangkak naik sejak Maret 2022 yang awalnya hanya 26,3 persen. Sementara, elektabilitas Prabowo Subianto turun dibandingkan capaian sebelumnya yakni 34,3 persen.

Tidak hanya Prabowo Subianto, elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga mengalami penurunan. Pada Maret 2022, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut meraih elektabilitas 23,8 persen.

"Keunggulan Ganjar dengan kinerja pemerintah. Kinerjanya positif," kata Deni.

Survei dilakukan pada 10 hingga 17 Mei 2022 dengan melibatkan 1.220 responden dan dipilih secara acak (multistage random sampling).

Baca juga: Survei Poltracking: Elektabilitas Ganjar Pranowo tertinggi

Ia mengatakan untuk responden yang dapat diwawancarai secara valid (response rate) sebanyak 1.060 atau 87 persen, dan seluruh responden dilakukan analisis.

Untuk margin of error survei diperkirakan sekitar 3,07 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.

Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara acak sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih. Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti, jelas dia.

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2022