Makassar (ANTARA News) - Penyebab utama kemiskinan yang didominasi perempuan akibat praktik diskriminasi di ranah publik maupun domestik.

"Adanya praktek diskriminasi ini sesuai data Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) menunjukkan jika terdapat sepertiga penduduk dunia hidup dibawah garis kemiskinan, dan sekitar 70 persen dari jumlah itu adalah perempuan," kata aktivis Solidaritas Perempuan Anging Mammiri Sulsel Haniah di Makassar.

Dia mengatakan, penyebab kemiskinan di kalangan perempuan dapat dilihat dari beberapa dimensi seperti kebijakan pemerintah yang tidak progender, posisi tawar perempuan lemah di dalam masyarakat dan bisa jadi akibat bencana.

Selain itu, lanjut dia, ada juga merupakan dampak dari kultur yang represif yang terpeliharah turun-temurun.

Berkaitan dengan hal tersebut, dia berharap agar penyelenggara negara sebagai penentu kebijakan, harus lebih memperhatikan kondisi perempuan yang berada dibawah garis kemiskinan.

Sementara itu, pemerhati masalah perempuan dari Universitas Islam Negeri Makassar Musdalifah, MSi mengatakan, pemerintah di tingkat pusat hingga desa seyogyanya membuat kebijakan yang tidak diskriminatif.

Sebagai gambaran, dalam pemberian modal usaha untuk program pengentasan kemiskinan, lebih cenderung diberikan pada kepala keluarga (KK) yang identik dengan laki-laki.

"Padahal, tidak selamanya KK yang berperan dalam ekonomi keluarga itu laki-laki, bisa saja isteri lebih berperan karena suaminya sakit atau cacat," katanya.
(T.S036/M027)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012