Pontianak (ANTARA News) - Tujuh yayasan pemadam kebakaran Kota Pontianak siap menampilkan arakan reflika "naga" untuk melakukan ritual mengusir roh jahat dan memeriahkan Cap Go Meh 2563, kata Humas Yayasan Bhakti Suci Pontianak Buyung Budianto.
"Ke yayasan tersebut, yakni dari Pemadam Kebakaran (YPK) Panca Bhakti, YPK Budi Pekerti, YPK Khatulistiwa, YPK Merdeka, YPK Siaga, dan YPK BPAS Siantan, serta satu naga milik Yayasan Bhakti Suci," kata Buyung Budianto saat dihubungi di Pontianak, Sabtu.
Ia menjelaskan, pihak Panitia Cap Go Meh tahun 2012 telah menyusun serangkaian jadwal ritual arakan naga tersebut, mulai Sabtu (4/2) akan dilakukan acara naga buka mata di Kelenteng Kwan Ya Keng di Jalan Diponegoro, mulai pukul 09.00 WIB hingga selesai.
Kemudian, pada Minggu (5/2) para naga tersebut diagendakan melakukan kunjungan kepada donatur yang akan dimulai sekitar pukul 13.00 WIB atau setelah Umat Muslim melaksanakan pawai akbar dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
Menurut dia, agar perayaan masyarakat Tionghoa itu tidak mengganggu karnaval peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, pihaknya akan menghindari agar kedua perayaan besar itu berada dalam satu lokasi.
Puncak kegiatan pada Senin (6/2) atau pada hari Cap Go Meh (15 hari Imlek) yang akan dipusatkan di Jalan Diponegoro di depan Kelenteng Kwan Ya Keng, kemudian para naga-naga tersebut diarak keliling kota sambil membersihkan roh jahat di kawasan Pecinan, yakni Jalan Gajah Mada, kemudian dilanjutkan di Jalan Hijas, Tanjungpura dan selesai di Jalan Diponegoro.
"Pada malamnya, naga-naga itu akan kembali melakukan pawainya lagi di depan Kantor Wali Kota Pontianak dengan menggunakan lampu hias," ujarnya.
Setelah itu, menurut dia, Selasa pagi (7/1) para naga-naga itu kembali melakukan kunjungan-kunjungan ke rumah-rumah para donatur dilanjutkan dengan acara naga tutup mata Kelenteng Kwan Ya Keng. Kemudian pada pukul 15.00 WIB naga dibawa ke Kompleks Pemakaman Yayasan Bhakti Suci di Jalan Adisucipto Kabupaten Kubu Raya untuk menjalani ritual pembakaran.
Buyung berharap, dengan dilakukannya ritual naga mengusir roh jahat maka, masyarakat di Kota Pontianak dan sekitarnya dimudahkan rezekinya di tahun "naga air" atau tahun yang menurut kepercayaan warga Tionghoa tahun cukup bagus. Air artinya sejuk dan dimurahkan rezeki, kemudian naga adalah shio yang paling bagus atau tahun paling bagus.
"Kemudahan rezeki tidak hanya bagi warga Tionghoa tetapi semua warga Kota Pontianak dan seluruh Indonesia," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Kalbar Ajun Komisaris Besar (Pol) Mukson Munandar menyatakan, Polda Kalbar, akan mengerahkan sebanyak 640 personel guna mengamankan Imlek atau Tahun Baru China dan Cap Go Meh tahun 2012.
"Fokus pengamanan hanya di dua kota, yakni Kota Pontianak dan Kota Singkawang, sementara di kabupaten lainnya sifatnya pengamanan imbangan," katanya.
Ia menjelaskan, untuk kepolisian resor lainnya hanya bersifat pengamanan imbangan dan tergantung kebijakan Polres setempat dalam memberikan prioritas pengamanan pada kelentang sebagai tempat ibadah warga Tionghoa dalam merayakan Tahun Baru China dan Cap Go Meh.
"Ada sekitar 30 pos didirikan dalam pengamanan Tahun Baru China dan Cap Go Meh dengan sandi Operasi Liong Kapuas 2012," kata Mukson.
Polda Kalbar akan melakukan gelar pasukan Operasi Liong Kapuas 2012 pada Sabtu (21/1), kemudian operasi itu mulai dilakukan pada Minggu (22/1) hingga Selasa (7/2).
Sebelumnya, Ketua Front Pembela Islam Dewan Pimpinan Wilayah Kota Pontianak meminta, panitia perayaan Tahun Baru China dan Cap Go Meh untuk tidak mengarak reflika naga ke jalan-jalan di kota itu pada saat Umat Muslim memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
"Kami mohon pihak panitia tidak menurunkan naganya di jalan-jalan pada Minggu (5/2) saat Umat Muslim memperingati Maulid Nabi Muhaammad SAW," ujarnya.
Ia meminta, warga Tionghoa untuk menghormati Maulid Nabi Muhammad SAW dengan tidak memainkan naga di jalan-jalan.
Karena menurut dia, puncak peringatan Cap Go Meh tahun 2012 jatuh pada Senin (6/2), meskipun agenda ritual naga buka mata, pada Jumat (4/2) sehingga tidak ada salahnya kosong satu hari demi menghormati Umat Muslim dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
(U.A057/N005)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012