Liverpool (ANTARA News/AFP) - Liverpool harus menelan hasil imbang ketujuh di kandang sendiri pada musim ini, ketika mereka ditahan imbang tanpa gol oleh Stoke City di Anfield, Sabtu.
Bersama Manchester City, Si Merah memiliki rekor catatan tidak terkalahkan yang cukup bagus di Liga Utama Inggris, tapi mereka hanya mampu memenangi empat dari 11 pertandingan liga di depan pendukung sendiri.
Dengan Luis Suarez yang terkena hukuman dan Andy Carrol yang menjadi pemain cadangan, Liverpool berjuang untuk menciptakan peluang sejak pertandingan dimulai, dengan Dirk Kuyt menjadi penyerang tunggal.
Kuyt belum pernah mencetak gol di liga pada musim ini, dan dua pemain yang ditugaskan mendukungnya, Jordan Henderson dan Stewart Downing, tidak terlalu banyak berkontribusi.
Pasukan Tony Pulis bermain dengan ngotot seperti biasa, dan meskipun mereka belum pernah menang di Anfield sejak 1959, Stoke cukup nyaman dengan hasil pertandingan ini.
Stoke menjadi pihak pertama yang mengancam, dengan Matthew Etherington melepaskan tembakan melebar setelah mendapat umpan dari Jon Walters.
Kebiasaan Kuyt untuk bergerak ke dalam dan melebar, membuat rekan-rekannya kesulitan mengirim bola ke kotak penalti, dan peluang terbaik mereka di awal pertandingan terlihat ketika Jose Enrique mencungkil bola untuk Charlie Adam, yang kemudian digagalkan oleh tekel sempurna Wilson Palacios.
Stoke terus menebar ancaman dan setelah melakukan permainan di tepi lapangan mereka, Etherington merangsek ke depan, dan melepaskan tembakan keras yang masih dapat diamankan Pepe Reina.
Liverpool hampir mendapat gol ketika Gerrard, yang melakukan debutnya sebagai pemain starter di Anfield sejak Oktober, memberi umpan pada Kuyt, yang kemudian menyodorkannya pada Glen Johnson. Namun Johnson tidak dapat mengejar bola tersebut.
Tuan rumah menunjukkan tanda-tanda kehidupan ketika Downing mengecoh Glenn Whelan di tengah lapangan, dan melepaskan tembakan ke sudut atas gawang Stoke dari jarak jauh.
Gerrard juga mencoba peruntungannya dengan menembak dari jarak 27 meter, namun bola kembali tidak merepotkan kiper Thomas Sorensen.
Stoke juga tidak mengalami kendala dengan tendangan bebas Gerrard, yang ditujukan pada Martin Skrtel, namun tendangan yang dilepaskan Henderson hanya membuat kiper Sorensen kembali melakukan penyelamatan rutin.
Liverpool tidak memperlihatkan pergantian setelah babak kedua dimulai, namun mereka terlihat lebih berbahaya dengan Johnson yang mengambil bola memanfaatkan kesalahan Ryan Shawcross, tetapi sepakannya dapat diblok Marc Wilson.
Johnson kembali mendapat peluang ketika ia memotong bola di sisi kanan, dan tembakan kaki kirinya masih melebar dari tiang gawang Bolton.
Manajer Liverpool, Kenny Dalglish, merespon kurang tajamnya lini depan dengan memasukkan Carrol.
Namun Dalglish sangat marah ketika petugas pertandingan tidak mengizinkan Carrol masuk ke lapangan, karena Etheringhton akan melakukan tendangan bebas, yang kemudian hampir diambil oleh Robert Huth.
Ketika Carrol masuk, tindakan pertamanya adalah berlari menyambut tendangan oenjuru Gerrard, di mana para fans tuan rumah berpendapat kalau ia semestinya mendapat hadiah penalti karena telah dilanggar oleh Huth.
Di saat Liverpool akhirnya membangun momentum, umpan silang yang dituntaskan oleh tembakan Henderson, ternyata masih membentur Carrol.
Tuan rumah meminta hadiah penalti akibat pelanggaran terhadap Carrol di kotak terlarang Stoke.
Namun ketika mereka akhirnya mendapat peluang bagus, dari umpan silang Enrique, kali ini sundulan Kuyt yang melebar.
Penyerang Belanda tersebut juga gagal memaksimalkan tandukannya ke tiang jauh, di saat tuan rumah terus menekan.
Skrtel mendapat peluang terakhir melalui tandukan yang masih melambung di atas mistar gawang, dari tendangan sudut Bellamy.
(H-RF/Z002)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012