Taipei (ANTARA News) - Pasangan Ma Ying-jeou dan Wu Den-yih unggul dalam pemungutan suara sementara pemilihan presiden Taiwan hingga pukul 20.00 waktu setempat Sabtu.
Melalui layar televisi yang tersedia di ruang pertemuan Kantor Informasi Pemerintah (GIO) Taiwan, puluhan wartawan luar negeri termasuk wartawan ANTARA, Mohammad Anthoni, menyaksikan Ma untuk sementara meraih suara lebih 700.000 dari saingan utamanya Tsai Ing-wen, ketua Partai Progresif Demokratik (DPP), disusul James Soong, calon independen. Soong meraih suara jauh di bawah suara yang diperoleh kedua calon presiden tersebut.
Komisi Pemilihan telah menetapkan pasangan Tsai Ing-wen dan Su Jia-chyuan dari DPP berada di urutan No. 1, pasangan Ma Ying-jeou dan Wu Den-yih dari Partai Nasionalis Kuomintang (KMT) di urutan No. 2 dan pasangan James Soong dan Lin Ruey-shiung, yang didukung Partai Rakyat Pertama (PFP) di urutan No. 3.
Komisi itu dijadwalkan mengumumkan hasil akhir pemilihan presiden dan pemilihan anggota parlemen (Legislative Yuan) segera setelah semua suara masuk.
Rakyat Taiwan yang memiliki hak pilih memberikan suara mereka di hampir 15.000 tempat pemungutan suara yang tersedia di seluruh pulau itu guna menentukan siapa pemimpin atau presiden mereka untuk empat tahun mendatang.
Tempat-tempat pemungutan suara (TPS) buka mulai pukul 8.00 hingga pukul 16.00 waktu setempat.
Sebanyak 18,1 juta pemilih berhak memberikan suara mereka setelah masa kampanye berakhir Jumat malam. Di antara para pemilih adalah pengusaha yang berbisnis di China Daratan, yang dibatasi oleh selat Taiwan, dan warga Taiwan di luar negeri.
Pemilihan presiden kelima itu dilakukan bersamaan waktunya dengan pemilihan anggota legislatif. Parlemen Taiwan beranggota 113 orang dan saat ini KMT menguasai mayoritas kursi di LY .
Saat pemilihan berlangsung cuaca di Taipei, ibu kota Taiwan, berawan Sabtu pagi dan pada siang hingga sore relatif cerah. Namun hujan turun di beberapa kawasan di kota itu menjelang matahari terbenam.
Sejumlah pengamat memperkirakan jumlah pemilih yang menggunakan haknya antara 76 dan 80 persen untuk pemilihan presiden dan pemilihan anggota parlemen.
Dengan jumlah pemilih yang mencapai 18,1 juta orang, pemenang pemilihan presiden itu akan memerlukan sedikitnya 6,8 juta hingga 6,9 juta suara.
(M016)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2012