Bandung (ANTARA News) - PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dan Perum LKBN ANTARA menjalin kerja sama komunikasi strategis dalam kerangka sinergi penguatan bisnis badan usaha miliki negara (BUMN).

Memorandum kesepahaman (MoU) kerjaama PTDI - ANTARA itu ditandatangani di Bandung pada Jumat petang antara Direktur Komersial dan Teknologi Perum LKBN ANTARA Rully C. Iswachyudi dengan Direktur Teknologi dan Pengembangan merangkap Direktur Administrasi PTDI Dita Ardonni Jafri.

Acara penandatanganan MoU yang berlangsung di kantor pusat PTDI itu dihadiri dari pihak PT DI antara lain oleh Ditektur Aerostructure Andi Alisjahbana dan Asisten Direktur Utama Bidang Sistem Manajemen Mutu Perusahaan Sonny Saleh Ibrahim dan dari ANTARA, Aat Surya Safaat, Manajer Umum Pengembangan Bisnis.

Usai penandatanganan, Dita Ardonni mengatakan merasa perlu menggandeng ANTARA untuk memperkuat komunikasi strategis pihaknya sejalan dengan revitalisasi PTDI sebagai ujung tombak industri penerbangan Indonesia dan aset kebanggaan bangsa.

"ANTARA punya kompetensi dan jaringan untuk itu," katanya.

Komunikasi PTDI keluar, menurut Dita Ardonni, akan ditingkatkan agar publik mengetahui berbagai aktivitas PTDI yang dilaksanakan termasuk pekerjaan-pekerjaan rutin memenuhi pesanan komponen-komponen penting pabrik Airbus dan produksi pesawat CN-235 baik pesanan dalam maupun luar negeri.

Sedangkan Rully Iswachyudi menggarisbawahi arti penting kerja sama komunikasi kedua pihak itu dengan mengungkapkan, selama ini publik lebih banyak disuguhi informasi negatif ketimbang positif dari BUMN-BUMN. Disebutkannya, sebuah hasil riset menyitir 80 persen pemberitaan tentang pemerintah adalah negatif.

"Kami akan membantu lewat pemberitaan komprehensif tentang banyak capaian hebat BUMN dengan tidak mengorbankan kaidah-kaidah jurnalistik," kata Rully Iswachyudi yang menambahkan ANTARA sedang menyiapkan liputan khusus teks, online dan TV untuk acara pengiriman pesawat CN-235 jenis pemantauan maritim pesanan Korea Coast Guard (KCG).

Pada sisi lain, tambah Rully Iswachyudi, bangsa Indonesia dewasa ini sedang membutuhkan semacam ikon kebangsaan berupa karya-karya besar anak bangsa. Rully memberi contoh tentang dukungan publik terhadap mobil Esemka di Solo, di mana terlihat dukungan publik luar biasa.

Andi Alisjahbana dalam kesempatan itu mengungkapkan, puncak citra positif tentang PTDI (ketika itu masih bernama Industri Pesawat Terbang Nusantara/IPTN) ialah pada periode pertengahan 1990-an, namun merosot setelah itu.

"Saya yakin kerjasama ini akan sangat membantu kami. Kerjasama ini sesuatu untuk bangsa," kata Andi Alisjahbana, putra tokoh pendidik nasional Sutan Takdir Alisjahbana.

Dalam memorandum kesapahaman itu, disebutkan kedua pihak akan melakukan kerja sama dalam pemanfaatan potensi ANTARA dalam melakukan Jasa Komunikasi Pemasaran bagi PTDI. ANTARA akan menangani strategi komunikasi PTDI dan pemberitaan-pemberitaan PTDI.

PTDI akan memanfaatkan kompetensi ANTARA sebagai Perusahaan Umum yang bergerak dalam usaha jasa dan penyebaran informasi, berita, foto pendidikan jurnalistik, kehumasan, jasa konvensi, jasa percetakan, jasa press release wire dan I-Media serta Portal yang memiliki jaringan luas.

ANTARA akan membantu meningkatkan program komunikasi PTDI dengan para stakeholder PTDI, dengan tujuan untuk meningkatkan penerimaan (acceptance) bagi para stakehodler terhadap keberadaan PTDI, guna menjamin keberlanjutan (sustainability) usaha.

GM Pengembangan Bisnis ANTARA, Aat Surya Safaat, mengatakan dalam kerangka kerja sama itu, ANTARA akan memanfaatkan pula jaringan kerja samanya dengan lebih dari 45 kantor berita Asia-Pasifik yang tergabung dalam OANA (Organization of Asia-Pacific News Agencies).

"Kami akan membantu pemasaran PTDI lewat pemberitaan teks dan foto dalam jaringan OANA. Sejumlah negara anggota OANA sebelumnya sudah merupakan pemakai produk dan jasa konsultansi PTDI, termasuk Turki yang mengoperasikan 60 pesawat CN-235," kata Aat Surya Safaat.

Selain Turki, pemakai produk PTDI ialah Korea Selatan, Malaysia, Thailand, dan Pakistan.
(T.E004/R010)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2012