Madiun (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang, Sabtu siang, mengakhiri kunjungan kerjanya di Jawa Timur dan kembali ke Jakarta dengan kawalan empat pesawat tempur F-16.
Sekitar pukul 12.00 wib Presiden Yudhoyono beserta rombongan bertolak dari Pangkalan TNI AU Iswahjudi dan menempuh perjalanan lebih kurang 1 jam 10 menit.
Dalam perjalanan kembali menuju Jakarta itu Kepala Negara kembali mendapat pengawalan empat pesawat tempur F-16, sebagaimana ketika melakukan perjalanan dari Malang ke Madiun pada Kamis (12/1).
Keempat pesawat tempur itu unjuk kebolehan dengan terbang mendampingi pesawat boeing 737-800 yang membawa Presiden Yudhoyono dan Ibu Ani Yudhoyono, dua di sisi kanan dan dua di sisi kiri.
Dari ketinggian sekitar 22.000 kaki, pilot pesawat tempur F-16 itu mengucapkan selamat jalan kepada Kepala Negara.
"Merupakan satu kehormatan bagi kami, pesawat tempur TNI angkatan Udara untuk melaksanakan tugas escort pesawat Indonesia One," kata pemimpin skuadron tiga, Letkol Penerbang Ali Sudibyo, dari pesawatnya yang diperdengarkan dalam pesawat kepresidenan.
Ia mengatakan bahwa pesawat kepresidenan itu akan meninggalkan kawasan terbatas area Iswahyudi tempat penjaga angkasa bersarang dan menempa diri untuk menghadapi segala ancaman udara.
Sambil mengawal pesawat kepresidenan, para pilot itu menyatakan kesiapan TNI AU untuk menjaga setiap jengkal wilayah kedaulatan Republik Indonesia.
Para awak F-16 itu kemudian menutup salamnya dengan memberikan hormat kepada Presiden.
Ditemui sebelum menerbangkan F-16, Letkol Penerbang Ali Sudibyo mengatakan bahwa pengamanan orang sangat-sangat penting (VVIP) adalah satu tugas pesawat tempur yang berada dibawah TNI Angkatan Udara.
"Pengawalan hari ini kurang lebih sampai di luar dari Lanud Iswayudi, kurang lebih sampai di Kota Semarang pada ketinggian hingga mencapai 28.000 kaki," katanya. Sebelumnya disebutkan bahwa pengawalan akan dilakukan hingga di atas Kota Cirebon.
Sekalipun tidak ada ancaman, namun menurut Letkol Penerbang Ali Sudibyo, pesawat yang diterbangkannya tetap dilengkapi oleh peluru kendali.
"Apabila ada kemungkinan pelanggaran udara yang masuk ke wilayah kita dan mengganggu dari kegiatan perjalanan Presiden RI, maka kita harus siap mengamankan dan kita harus melakukan pertempuran bila diperlukan," katanya.
Presiden tiba di Madiun pada Jumat petang sekitar pukul 18.30 wib setelah melakukan perjalanan lebih kurang empat jam dari kampung halamannya, Pacitan.
Sekalipun selama perjalanan iring-iringan mobil Presiden hujan cukup deras mengguyur Pacitan, namun antusiasme warga masyarakat untuk melepas rombongan Kepala Negara cukup besar.
Masyarakat sekitar berbaur dengan anak-anak sekolah berdiri di sepanjang jalan perbukitan yang menghubungkan Pacitan dan Ponorogo, di bawah hujan.
Mobil Presiden dan Ibu Ani tampak berjalan lambat untuk memberikan kesempatan pada warga setempat yang telah menanti iring-iringan itu.
Di Pacitan selain melakukan kegiatan internal, Presiden melakukan dialog dengan para pengrajin batik, mendengarkan paparan Gubernur Jawa Timur Soekarwo tentang percepatan pembangunan di provinsi itu serta meninjau Kawasan Rumah Ketahanan Pangan Lestari.
Kunjungan kerja Presiden ke Pacitan merupakan bagian dari rangkaian kunjungan kerja empat hari Kepala Negara ke Jawa Timur, 11-14 Januari. Sebelum menuju Pacitan, Presiden membuka sebuah muktamar di Malang.
Turut mendampingi Presiden dalam kunjungan kerja itu adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M. Nuh, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Mensesneg Sudi Silalahi, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Menpora Andi Mallarangeng, dan Seskab Dipo Alam. Tampak juga Eddie Baskoro, putra bungsu Susilo Bambang Yudhoyono- Ani Yudhoyono. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2012