Kami warga disini selalu buang sampah di sungai ini, sejak dulu lagi. Masalahnya lebih mudah saja buang sampah di sini, karena tempat pembuangan sampah dari sini sangat jauh.Pekanbaru (ANTARA News) - Daerah Aliran Sungai Kota Pekanbaru masih menjadi tempat pembuangan sampah bagi sebagian besar warga `Kota Bertuah`, hal ini terlihat beberapa aliran sungai di kota itu yang penuhi dengan sampah rumah tangga.
Penelusuran ANTARA, Sabtu, hal tersebut kemudian seringkali mengakibatkan terjadinya penyumbatan hingga berdampak pada luapan air yang menjangkau ke daratan sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS).
Di beberapa DAS di Pekanbaru salah satunya Sungai Sail, terlihat begitu banyaknya sampah berserakan tanpa adanya upaya mesyarakat sekitar dan pemerintah untuk membersihkannya.
Semua jenis sampah terlihat pada aliran sungai tersebut, mulai dari sampah plastik, hingga sampah rumah tangga lainnya.
Hal ini sangat bertentangan dengan prestasi yang diraih `Kota Bertuah` yang berulang mendapat penghargaan Adipura atau sebagai kota besar terbersih yang diterima secara berturut-turut dalam beberapa tahun terakhir.
Warga di sekitar aliran Sungai Sail, Imran (47), mengakui selama ini warga yang berada di daerah pinggiran sungai tersebut selalu membuang sampah langsung ke anak sungai yang melintas paling dekat.
"Lebih mudah aja buang sampah di sungai ini. Lagi pula disini sangat jauh dengan tempat sampah yang disediakan Pemkot," ujar Imran.
Ia mengakui selama ini warga sekitar daerah aliran Sungai Sail tersebut selalu menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan sampah, karena dia dan warga sekitar mengaku tidak merasa susah lagi untuk mengantarkan sampah ke tempat yang disediakan oleh pemerintah setempat.
"Kadang bukan warga yang dekat sungai saja yang buang sampah di sungai ini, malah warga yang jauh dari sini juga kadang-kadang antarkan sampahnya ke sungai ini juga," tutur Imran.
Sama halnya dengan Yayu (35), seorang ibu rumah tangga warga Pekanbaru yang juga memanfaatkan sungai sebagai tempat pembuangan sampah keluarganya, Wanita ini mengaku lebih mudah membuang sampah di sana. Selain tanpa adanya larangan keras, hal tersebut diakuinya juga sudah menjadi kebiasaan sejak dahulu turun-menurun.
"Kami warga disini selalu buang sampah di sungai ini, sejak dulu lagi. Masalahnya lebih mudah saja buang sampah di sini, karena tempat pembuangan sampah dari sini sangat jauh," ujar Yayu.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Harian Forum Daerah Aliran Sungai (FORDAS) Riau, Makruf Maryadi Siregar mengaku sangat menyesalkan sekali tindakan sebagian warga yang masih memiliki kebiasan buruk yang pada akhirnya merusak lingkungan.
"Seharusnya dijaga bukan dijadikan sebagai tempat sampah, dan di sini terlihat kesadaran masyarakat masih kurang untuk memelihara kebersihan lingkungannya. Hal ini nantinya yang merasakan dampaknya bukan siapa-siapa. Ya.. mereka juga," ucap Makruf Maryadi.
Makruf menghimbau warga Pekanbaru, khususnya warga yang berada di daerah aliran sungai tersebut agar mengubah pola pikir yang selama ini dianggap salah kaprah.
"Begitu juga hendaknya Pemerintah Kota Pekanbaru, selayaknya juga bisa memberikan solusi buat warga di daerah aliran sungai tersebut dengan menyediakan tempat pembuangan sampah disekitar pemukiman mereka, agar Sungai Sail bisa dijaga kelestariannya," demikian Makruf Maryadi.
(KR-FZR)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2012