Kota Kuwait (ANTARA New/Xinhua-OANA) - Polisi Kuwait, Jumat (13/1), di sebelah barat-daya Kota Kuwait menggunakan gas air mata dan semprotan air guna membubarkan pemrotes yang tak memiliki negara, saat mereka menuntut diberikan kewarganegaraan, sehingga puluhan orang cedera.

Kementerian Dalam Negeri Kuwait menyatakan 21 polisi cedera dalam bentrokan selama unjuk rasa oleh ratusan orang Arab yang tak memiliki negara, yang di sana dinamakan "Badui".

Kementerian tersebut tak menyebutkan berapa jumlah pemrotes yang cedera.

Beberapa saksi mata mengatakan puluhan pemrotes ditangkap selama bentrokan di daerah Jahra, yang berada 40 kilometer di sebelah barat-laut Kota Kuwait.

Pertemuan terbuka dilancarkan kendati ada peringatan keras dari Kementerian Dalam Negeri, yang melarang demonstrasi, dan janji pada Ahad oleh para pejabat untuk memberi kewarganegaraan kepada orang Badui yang memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh pemerintah.

Kuwait, yang kaya akan minyak, menampung sebanyak 100.000 orang Badui yang telah dilucuti kewarganegaraan mereka dan segala jenis hak dasar sosial.

Pemerintah Kuwait menyatakan nenek moyang orang Arab yang tak memiliki negara itu berasal dari negara tetangga, setelah kekayaan minyak ditemukan di negara Arab tersebut. Mereka menghancurkan paspor mereka atau tanda pengenal mereka guna menuntut kewarganegaraan Kuwait.

Orang Arab yang tak memiliki negara telah melancarkan demonstrasi sporadis sejak Februari 2011 guna menuntut hak dasar.

(C003)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2012