Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menargetkan penyediaan fasilitas layanan rumah sakit rujukan untuk pasien stroke, jantung, kanker dan ginjal di seluruh provinsi di Indonesia pada 2024.
"Saya mau di 2024, seluruh provinsi sudah bisa melakukan pelayanan pasien stroke, jantung, kanker, ginjal. Artinya, bisa sampai bedah. Misalnya jantung, selain bisa pasang ring, tapi bisa bedah jantung terbuka," kata Budi Gunadi Sadikin, dalam agenda virtual Transformasi Kesehatan yang diikuti dari YouTube di Jakarta, Rabu sore.
Budi mengatakan kanker, stroke, jantung dan ginjal merupakan daftar penyakit terbanyak di Indonesia yang menghilangkan nyawa serta menghabiskan dana.
Laporan dari Rumah Sakit Harapan Kita sebagai fasilitas rujukan nasional bagi pasien gangguan jantung menyebutkan ada sekitar 50.000 anak dengan penyakit jantung bawaan yang harus dioperasi untuk mencegah kematian.
"Yang bisa operasi jantung saat ini hanya enam rumah sakit saja. Kalau tidak salah, hanya bisa mengoperasi 6.000 hingga 10.000 pasien per tahun. Lihat antreannya di RS Harapan Kita, bisa mencapai 12 bulan antre operasi jantung," katanya.
Budi mengatakan layanan kateterisasi jantung atau pemasangan ring sebagai operasi bedah sederhana menangani gangguan jantung, hingga saat ini baru bisa dilakukan di 28 rumah sakit di Indonesia.
"Jantung paling lengkap, baik dari sisi alat maupun spesialisnya. Stroke sama kanker jauh lebih buruk lagi kondisinya," katanya.
Budi menargetkan pada 2024, seluruh provinsi memiliki fasilitas rumah sakit yang bisa menangani pasien rujukan untuk bedah stroke, jantung, kanker dan ginjal.
Selain itu, separuh dari total 514 kota/kabupaten di Indonesia harus dilengkapi dengan layanan dasar pasien stroke, jantung, kanker dan ginjal.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2022