Merak (ANTARA News) - Antrean truk ekspedisi dari Pelabuhan Merak yang hendak menuju Bakauheni, Lampung, mengular mulai pintu gerbang tol Jakarta- Merak hingga Pelabuhan Merak Banten sepanjang empat kilometer.
Kepala Pelaksana Harian Mananger Operasional PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan Cabang Merak, Didi Yuliansyah, Jumat, mengatakan, panjang antrean ribuan truk di sepanjang Jalan Cikuasa Atas, Kota Cilegon hingga Pelabuhan Merak akibat cuaca buruk yang melanda perairan Selat Sunda.
Selama ini, Kapal Ro-Ro mengalami kesulitan untuk bersandar di dermaga karena ombak cukup besar disertai tiupan angin kencang.
Selain itu jumlah Kapal Ro-Ro yang dioperasikan melayani penyeberangan Merak-Bakauheni sebanyak 24 kapal.
Akibat terbatasnya Kapal Ro-Ro, sehingga terjadi penumpukan truk di dermaga Pelabuhan Merak.
Saat ini antrean truk sudah berlangsung selama tiga hari terakhir.
Kemungkinan antrean truk ekspedisi bisa diatasi, setelah cuaca kembali normal.
"Kami tetap kerja keras mengatur lalu lintas agar pengemudi berjalan lancar," katanya.
Menurut dia, tiupan angin di Perairan Selat Sunda cukup kencang dan membahayakan bagi nelayan.
Angin bergerak dari barat dengan jarak pandang empat sampai delapan kilometer.
"Kami biasanya menyeberangkan truk rata-rata 10 ribu lebih. Namun, sekarang menurun akibat gangguan cuaca itu," katanya.
Sementara itu, sejumlah pengemudi truk mengaku mereka terancam merugi jika tidak segera menyeberang ke Pelabuhan Bakauheni, karena barang bawaan sudah ada yang rusak.
Selain itu, para sopir truk mulai terancam kelaparan karena uang jalan mereka sudah habis di jalan.
"Kami merasa bingung jika malam ini tidak menyeberang ke Pulau Sumater," kata Edi, seorang pengemudi truk yang hendak menuju Medan.(ANT)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012