Jakarta (ANTARA News) - Persipura Jayapura terdegradasi ke kompetisi Divisi Utama PSSI musim 2012/2013 setelah dinyatakan bersalah karena tidak menjalani pertandingan pada kompetisi resmi PSSI yaitu Indonesia Premier League (IPL) 2011/2012.
Selain terdegradasi ke Divisi Utama, juara Indonesia Super League (ISL) 2010/2011 itu juga didenda Rp500 juta serta dilarang melakukan aktivitas transfer pemain termasuk Transfer Matching System musim 2011/2012.
"Keputusan ini merupakan hasil rapat Komite Disiplin (Komdis) yang kami lakukan hari ini. Memang keputusan ini agak terlambat karena ada instruksi dari FIFA untuk melakukan rekonsiliasi," kata Wakil Ketua Komdis PSSI Catur Agus Saptono di Kantor PSSI Senayan, Jakarta, Jumat.
Persipura yang merupakan anggota IPL seharusnya menjalani pertandingan melawan Arema Indonesia, 21 November lalu. Hanya saja anak asuh Jacksen F Tiago itu malah melawan Persiba pada turnaman Island Cup yang digelar PT Liga Indonesia yang merupakan kegiatan di luar PSSI.
Dengan kejadian tersebut, kata dia, Persipura dinilai telah melakukan perilaku buruk, tidak sportif dan mencederai sepak bola serta merugikan PSSI, PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) selalu pengelola IPL, serta klub yang bertanding di kompetisi IPL.
"Kami memberikan waktu satu pekan bagi Persipura untuk melakukan banding atas sanksi yang Komdis berikan," kata Catur menambahkan.
Dengan turunnya sanksi bagi Persipura maka sudah ada 11 klub yang saat ini turun di kompetisi ISL 2011/2012 yang digelar oleh PT Liga Indonesia mendapatkan sanksi.
Sebelumnya beberapa klub telah mendapatkan sanksi yang sama yaitu PSPS Pekanbaru, Sriwijaya FC, Pelita Jaya, Persib Bandung, Persela Lamongan, Deltras Sidoarjo, Persisam Putra samarinda, Persiba Balikpapan, Persiwa Wamena, Mitra Kukar dan Persidafon Dafonsoro.
Dari 11 klub yang telah mendapatkan sanksi, Persib Bandung mendapatkan sanksi denda paling besar yaitu Rp1 miliar. Hal ini dilakukan karena Persib Bandung telah melakukan pertandingan pembuka IPL melawan Semen Padang.
(T.B016/I007)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012