Sydney (ANTARA News/AFP) - Jarkko Nieminen dan Julien Benneteau mendapat kesempatan langka untuk menjuarai turnamen ATP Sydney International, setelah mereka mengalahkan lawan-lawannya yang memiliki peringkat lebih baik pada pertandingan semifinal, Jumat.
Petenis Finlandia, Nieminen (30), membutuhkan pertarungan tiebreak sebanyak 26 poin, sebelum akhirnya mampu mengalahkan petenis Uzbekistan epringkat 67 dunia, Denis Istomin, 7-6 (14/12), 6-3, pada pertandingan yang berdurasi satu jam 44 menit, untuk mencapai final ATP ke-12 sepanjang karirnya.
Petenis peringkat 49 asal Prancis, Benneteau, membutuhkan enam match points dan harus menang melalui permainan game terakhir selama 14 menit, sebelum mengalahkan petenis Siprus, Marcos Baghdats, 6-4, 6-4, pada pertandingan yang berlangsung selama hampir dua jam.
Nieminen, yang berperingkat 77 dunia, baru memenangi satu gelar - di Auckland pada enam tahun silam - dan kalah di final Sydney 2009 melawan David Nalbandian.
Ia merupakan petenis kualifikasi pertama yang memenangi turnamen sejak Lee Hyung-Taik dari Korea Selatan mendapat gelar juara sembilan tahun silam.
"Saya benar-benar menikmati masa-masa berada di final kembali, untuk kedua kalinya di sini," kata Nieminen.
"Sangat hebat bahwa saya memulai tahun seperti ini. Saya berjuang sejak awal tahun lalu, dan ini benar-benar dorongan kepercayaan diri yang besar untuk saya."
Benneteau (30), yang menjadi semifinalis di sini dua tahun silam, akan memainkan final keenamnya, di mana ia belum memenangi gelar utama sama sekali.
Petenis Prancis ini, yang memperbaiki rekor pertemuannya dengan Baghdatis menjadi 4-2, memulai perjalanannya di turnamen ini dengan mengalahkan Andreas Seppi, unggulan keempat Feliciano Lopez, dan Alex Bogomolov Jr.
"Saya tidak pernah mengalahkannya (Nieminen) di tur. Setiap saat merupakan pertandingan-pertandingan yang berat, sangat ketat, tiga set, pertandingan panjang," kata Benneteau.
"Ia adalah pemain yang bagus. Ia memiliki kepercayaan diri, sebab ia telah memenangi banyak pertandingan pada pekan ini. Namun bisa juga ia merasa sedikit kelelahan."
"Sekarang semua tergantung pada saya, bagaimana saya dapat menemukan jalan untuk memenangi gelar pertama dalam karirku."
Mantan juara Sydney, Baghdatis, kecewa dengan kinerjanya saat beberapa hari lagi ia akan bertanding di Australia Terbuka, di mana pada enam tahun silam ia menelan kekalahan di partai final dari Roger Federer.
"Saya kembali kurang (bermain) ketat. Saya tidak begitu agresif. Saya mencoba namun tembakan-tembakanku tidak cukup keras," ucap Baghdatis.
"Ia bermain dengan sangat cerdas, sangat agresif, dan melakukan serve dengan sangat baik. Saya memiliki kesempatan. Saya tidak mengambilnya, ia melakukannya. Pada dasarnya, hanya seperti itu."
(H-RF/T009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012