Taipei (ANTARA News) - Mahasiswa dan tenaga kerja Indonesia (TKI) membentuk jaringan komunikasi antar mereka dengan memanfaatkan lima mesjid di Taiwan dan melahirkan jaringan dunia maya (website) www.vydarini.net sebagai media komunikasi.
"Kerja sama mahasiswa dengan TKI baru terjadi dua tahun terakhir," kata Mohammad Oryza Ananda di Taipei, Senin.
Oryza adalah tenaga ahli Nokia di Taipei yang banyak membantu dalam membentuk jaringan tersebut.
Semula media komunikasi antar TKI dan mahasiswa hanya melalui jalur formal, yakni melalui Kamar Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) atau shelter (bagi TKI) atau melalui media informal di taman atau kumpul-kumpul di restauran.
Pemanfaatan mesjid ternyata cukup efektif karena sebagian TKI dan mahasiswa adalah muslim di samping pemerintah Taiwan mengizinkan sarana ibadah tersebut sebagai tempat berkumpul dan berorganisasi.
Di Taiwan terdapat lima mesjid kultural (jamik) dan satu mesjid besar (Grand Mosque) di Taipei.
Mahasiswa menggunakan mesjid kultural Taipei sebagai pusat kegiatan, karena kegiatan di mesjid besar sudah padat digunakan umat muslim dari negara lain.
Berbaurnya mahasiwa dengan TKI, sangat dihargai oleh TKI. Salah seorang TKI mengatakan sebelumnya terkesan aktivitas mahasiswa dan TKI berjalan masing-masing. Kini, dalam dua tahun terakhir, setelah pemerintah Taiwan banyak memberi beasiswa kepada mahasiswa Indonesia, jumlah kaum terpelajar itu semakin banyak pula.
"Bagusnya, generasi mahasiswa baru ini membuka diri dan bergaul dengan kita," kata salah seorang TKI yang enggan disebut namanya.
Minggu, di Restoran Bali Vilage, Taipei, TKI dan mahasiswa melepas Oryza yang akan pindah kerja ke Inggeris, dengan disaksikan Kepala Bidang Imigrasi KDEI, Erwin Aziz, dan Senior Asisten Tata Usaha KDEI, Pangkuh Rubiyono.
Heru, TKI yang sudah 10 tahun bekerja di Taipei, menyatakan salutnya kepada Oryza yang sudah banyak membantu membuat website dan membuka mata TKI dan mahasiswa pada dunia maya.
Kini di lima mesjid, yakni dari utara dan selatan di Taiwan, di Taipei, Chungli, Taichung, Tainan dan Kaohsiung sudah dibuka jaringan komunikasi yang yang menghubungkan mahasiswa dan TKI. Di lima mesjid itu tersedia tiga komputer yang bisa digunakan gratis, termasuk dalam menyelusuri dunia maya.
Setiap minggu, 30-40 TKI datang ke lima mesjid dan memanfaatkan komputer tersebut.
Disamping itu, mereka juga melakukan kegiatan rutin, seperti pengajian sebulan sekali dengan dihadiri rata-rata 100 orang. Sementara kegiatan mingguan adalah kumpul-kumpul dan diskusi tentang berbagai hal dengan dihadiri 30-40 orang.
Tahun ini mereka punya "hajatan" mengundang Ustadz Jefry Buchori ke Taipei pada Agustus tahun ini. Sebelumnya sejumlah ustadz kondang juga sudah pernah ke Taiwan, seperti Zainuddin MZ dan Aa' Gym. (*)
Copyright © ANTARA 2006