Jambi (ANTARA News) - Pascabentrokan sengketa lahan dengan warga, PT Lestari Asri Jaya di Jambi telah beroperasi kembali, namun sekitar 150 polisi dari Polres Tebo dan Bungo dibantu aparat TNI masih berjaga di lokasi kerusuhan yang menewaskan satu orang serta tiga lainnya luka.

Kabid Humas Polda Jambi AKBP Almansyah di Jambi Jumat membenarkan, atas laporan Kapolres Tebo yang masih berada di lokasi kejadian, perusahaan kini sudah beraktivitas kembali seperti biasa dengan suasana yang kondusif.

Namun aparat keamanan masih berjaga untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Sampai hari ini personel masih ditempatkan di sana untuk menjaga agar tidak ada terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pascabentrokan berdarah tersebut," kata Almansyah.

Sebelumnya sesuai perintah Kapolda Brigjen Pol Anang Iskandar, Wakapolda Robby Kaligis bersama pejabat terkait pada Kamis (12/1) sudah meninjau ke lokasi untuk menyelesaikan permasalahan dan menetralisirkan suasana di Tebo.

Polda Jambi telah menyiagakan ratusan polisi di sana untuk mengantisipasi kejadian lebih besar buntut konflik lahan antara warga dengan PT LAJ yang berlokasi di KM 35 Kecamatan Tujuh Koto, Kabupaten Tebo.

Data yang diterima pihak Polda Jambi menyebutkan, satu korban tewas bernama Leo, yang meninggal dunia akibat luka bakar.

Sementara korban luka, seorang di antaranya anggota polisi dari Polres Tebo, Briptu Orik Legas, yang luka serius di bagian kepala akibat senjata tajam dan harus mendapatkan 20 jahitan pada luka-lukanya.

Kemudian dua korban luka lainnya adalah dari pihak perusahaan yakni Humas PT LAJ, Haris Hutapea, dan satu orang lagi anggota Pamswakarsa perusahaan bernama Ribut Puspita.

Dalam kejadian itu, mes dan gedung kantor PT LAJ di Tebo, empat unit alat berat, dan puluhan sepeda motor hangus dibakar. Beberapa unit laptop bersama uang ratusan juta rupiah milik perusahaan, raib ketika terjadi bentrokan.

(N009)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012