"Investasi Jepang dikenal selain mengutamakan kualitas juga memiliki komitmen tinggi terhadap isu lingkungan, yang selalu mengutamakan efisiensi dan produktivitas dalam membangun daya saingnya," kata Gobel lewat keterangannya diterima di Jakarta, Rabu.
Lebih dari itu, Gobel melihat bahwa dalam beriventasi di Indonesia, Jepang tidak hanya bertindak sebagai pemodal semata, namun juga telah melakukan transformasi teknologi dalam industri nasional.
Gobel menyampaikan, pada bangsa Jepang dalam membangun industrinya, terdapat prinsip Monozukuri dan Hitozukuri.
Transfer teknologi bukan hanya bicara bagaimana menciptakan barang yang berkualitas, tetapi juga bagaimana si manusianya mampu memahami tentang teknologi tersebut.
"Ada proses dan tahapan yang harus dilewati untuk bisa disebut sebagai transformasi teknologi. Pertama adalah transfer of job (pekerjaan), transfer of know how (mengerti), dan baru kemudian terjadilah transfer teknologi," kata Gobel.
Jadi, tambahnya, Investasi Jepang di Indonesia telah memberikan nilai tambah lebih tidak sekadar meningkatkan investasi asing atau FDI (foreign direct investment) dan penyerapan tenaga kerja.
Menurut Gobel, melalui investasi langsung, Jepang telah memberi kontribusi dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan alih teknologi.
"Bahkan kini sudah terjadi proses transformasi teknologi di berbagai industri yang kian berkembang dan mendorong laju roda perekonomian nasional," pungkas Gobel.
Pada kesempatan tersebut, Gobel mendorong dan menyambut baik kehadiran Chateraise di Indonesia, agar bisa menularkan dan mengimplementasikan konsep Farm Factory nya, yaitu melakukan kolaborasi dengan petani dan peternak di wilayah sekitar pabrik ini.
Konsep Farm Factory menjadi sangat penting, karena salah satu masalah yang dihadapi perekonomian nasional adalah semakin besar dan tertinggalnya kemampuan petani, peternak, usaha mikro dan kecil dalam meningkatkan nilai tambah.
"Melalui kolaborasi yang didukung oleh inovasi dan teknologi yang dimilikinya, diharapkan Chateraise Indonesia mampu membantu petani dan peternak serta usaha mikro dan kecil yang ada disekitar wilayah pabrik ini, untuk meningkatkan nilai tambah dengan menghasilkan produk bahan baku yang berkualitas dan berstandar nasional, bahkan global," ujar Gobel.
Disamping itu, pengalaman Chateraise dalam membangun konsep Farm Factory bisa menjadi inspirasi bagi peningkatan kerja sama pelaku industri makanan dan minuman nasional untuk lebih meningkatkan kerja sama dengan petani, peternak dan usaha mikro dan kecil.
"Dan yang sangat penting untuk disadari oleh kita semua, salah satu tantangan bangsa ini ke depan adalah mewujudkan ketahanan pangan yang tangguh. Ini hanya bisa terwujud jika fundamental industri makanan dan minuman mempunyai fondasi yang kuat," ungkap Gobel.
Kondisi itu menurutnya hanya bisa dicapai jika industri makanan dan minuman didukung oleh petani, peternak serta usaha mikro dan kecil yang tangguh, mampu menghasilkan produk yang berkualitas.
Baca juga: Rachmat Gobel paparkan bahasan dengan Jepang dari IKN hingga KTT G20
Baca juga: Indonesia tawarkan tiga proyek investasi sektor energi dalam IJBF
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022