Pengunduran dirinya itu disampaikan karena dirinya sudah tak nyaman lagi berada di ruangan yang telah direnovasi dengan menelan biaya Rp20,3 miliar.
"Mulai hari ini saya mengundurkan diri sebagai anggota Banggar dan secepatnya akan sampaikan surat kepada Ketua dan Sekretaris Fraksi PAN," kata Taslim Chaniago dalam keterangan persnya di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat.
Ia menyebutkan, dengan mengundurkan diri sebagai anggota Banggar, dirinya akan merasa lebih nyaman bekerja.
"Saya tidak siap untuk rapat di ruang Banggar dan saya lebih nyaman dengan keluar," ungkap politisi asal Provinsi Sumatera Barat itu.
Ia menyebutkan, ruang yang berukuran 10 x 10 meter itu sangat mewah untuk menggelar rapat-rapat.
"Sementara, saat saya berkunjung ke daerah pemilihan, berkunjung ke Mesuji, Aceh dan Bima, keadaan masyarakat kita sangat menyedihkan. Toh, ukuran keberhasilan DPR RI bukan ditentukan oleh ruangan yang mewah," ungkap Taslim.
Rencananya, lulusan Teknik Kimia Universitas Andalas Padang, Sumatera Barat itu, akan memasukkan surat pengunduran diri pekan depan, Senin (16/1).
"Sebelum menyatakan mundur sebagai anggota Banggar, saya sudah lapor kepada Ketua dan Sekretaris Fraksi. Fraksi setuju dan bahkan fraksi meminta semua anggota Banggar dari FPAN sepakat untuk tidak menggunakan ruang tersebut," ungkap Taslim.
Ia menambahkan, renovasi ruang Banggar yang menghabiskan uang negara sebesar Rp20,3 miliar terlalu berlebihan.
"Saya juga menilai, bila perbaikan toilet sebesar Rp2 miliar untuk semua toilet, tak masalah dan logikanya masuk. Tapi untuk renovasi ruang Banggar yang ukurannya 10x10 meter, tak masuk akal," ujar dia. (zul)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2012