Seiring berjalannya waktu, karena mendekati Idul Adha 1443 Hijriah, maka banyak pedagang yang mengambil sapi dari luar Cirebon, dan sedang terjangkit virus PMK.
Cirebon, Jabar (ANTARA) - Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menyatakan terdapat sebanyak 685 sapi yang tersebar di 17 kecamatan di daerah tersebut terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).
"Data terakhir ada 685 sapi yang terjangkit PMK," kata Kepala Distan Kabupaten Cirebon Asep Pamungkas di Cirebon, Rabu.
Menurutnya kasus PMK pertama ditemukan pada tanggal 18 Mei 2022, dan terus menyebar hingga saat ini tercatat sebanyak 685 ekor sapi.
Ia mengatakan saat melakukan pengecekan pada awal kasus itu merebak di beberapa daerah, sapi atau ternak yang ada di Kabupaten Cirebon, semua aman.
Namun, seiring berjalannya waktu, karena mendekati Idul Adha 1443 Hijriah, maka banyak pedagang yang mengambil sapi dari luar Cirebon, dan sedang terjangkit virus PMK.
"Awal kita deteksi itu di Kecamatan Talun, sapi yang positif PMK didatangkan dari Bumiayu, di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah," ujarnya.
Saat ini, kata dia, PMK telah menyebar di 17 kecamatan yang berada di daerah tersebut, namun kemungkinan besar juga sudah menjangkit di daerah lain.
Alasannya, tambah dia, karena pihaknya tidak bisa melakukan monitoring secara langsung hewan yang didatangkan oleh para pedagang, karena tidak ada tempat untuk pengecekan.
"Anggaran juga belum turun, jadi kita sulit untuk melakukan penanganan secara maksimal," demikian Asep Pamungkas.
Baca juga: 2.816 hewan ternak berkuku belah di Jabar tertular PMK
Baca juga: Cegah kuku-mulut, distribusi hewan ternak di Kota Bandung diperketat
Baca juga: Pemprov Jabar bentuk unit respons cepat penyakit mulut dan kuku hewan
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022