Yogyakarta (ANTARA News) - Kualitas pameran bisnis nasional berskala internasional dalam beberapa tahun terakhir menurun, seperti Inacraft, Indonesia Trade Expo, serta pameran Program Kemintraan dan Bina Lingkungan, kata Ketua Asosiasi Perajin dan Pengusaha Kecil Mataram Yogyakarta Budi Sarwono.

"Kalau memang kualitas pameran itu menurun, lebih baik pengusaha mengikuti pameran internasional lainnya yang jelas-jelas lebih populer dan profesional," kata ketua Asperam ini, di Yogyakarta, Jumat.

Menurut dia, para pengusaha harus terus aktif berpromosi dalam skala internasional, karena selama ini promosi semacam itu sangat sedikit. "Ekonomi Indonesia yang sedang membaik harus didukung pasar yang luas, di antaranya melalui promosi dan bersinergi antar pihak-pihak terkait. Indonesia sebagai negara yang besar dan kaya sumber daya alam, perlu semangat lebih besar lagi untuk meningkatkan nilai tambah," katanya.

Ia mengatakan berkaitan dengan kesertaan dalam pameran khususnya di luar negeri, perajin dan pengusaha kecil terkadang menjadi serba salah ketika ada tawaran dari pemerintah untuk mengikuti pameran itu, karena datangnya selalu mendadak, sehingga tidak ada persiapan. "Padahal, mendanai sendiri pun belum mampu," katanya.

Menurut dia, ketika pengusaha apalagi pengusaha kecil diajak pameran oleh pemerintah atau dinas terkait, biasanya mendadak. "Bahkan sering terkesan tidak profesional, tidak ada konsep, tidak mengatur strategi, dan lain sebagainya," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, kebersamaan yang mulai pudar dan minim koordinasi antarpemangku tanggung jawab dalam mengikuti pameran internasional, memunculkan kesan jalan sendiri-sendiri.

Sehingga, menurut dia, dampak dari semua itu menjadikan pengusaha yang bersangkutan sering dibuat malu ketika berpartisipasi dalam pameran di luar negeri. "Kita terkadang hanya sewa dua hingga lima stan dalam pameran internasional, padahal negara lain seperti Malaysia, Thailand, China, India, dan Vietnam dipastikan menyewa lebih dari 10 stan, bahkan 20 hingga 30 stan. Akibatnya, peserta dari Indonesia menjadi tidak kelihatan dalam pameran internasional itu," katanya. (H008/M008)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2012