Moskow (ANTARA) - Sberbank Rusia mengatakan pada Selasa (7/6/2022) bahwa Indian Potash Ltd (IPL) dan Belarusian Potash Company (BPC) telah berdiskusi tentang rincian penyelesaian kesepakatan penjualan kalium dan membantah bertanggung jawab untuk menunda pembayaran.

IPL membuat rekening rupee dengan cabang Sberbank di New Delhi pada awal Februari atas permintaan perusahaan Belarusia, mengingat sanksi AS yang terus diperketat terhadap Minsk sejak pemilihan 2020 dan tindakan keras terhadap protes pro-demokrasi.

Menurut dua orang yang mengetahui masalah ini dan sebuah surat yang dilihat oleh Reuters, perusahaan India itu mengeluh kepada Sberbank bahwa sebagian "diabaikan" dari pembayarannya dalam rupee yang diubah menjadi rubel. Kedua perusahaan sepakat bahwa IPL akan membayar kalium Belarusia dalam rupee daripada dolar.

Salah satu sumber mengatakan kepada Reuters pada Senin (6/6/2022) bahwa Sberbank belum menanggapi surat tertanggal 23 Mei.

"Informasi itu tidak benar. Baik penjual maupun pembeli telah berdiskusi mengenai rincian penyelesaian, tentang bank mana yang tidak dapat berkomentar," kata Sberbank pada Selasa (7/6/2022) dalam pernyataan tertulis kepada Reuters. "Tidak ada pembayaran yang tidak terpenuhi, atau klaim, baik dari pembeli maupun dari penjual ke bank."

Kantor berita Rusia RIA, mengutip sebuah sumber yang "akrab dengan situasi tersebut", mengatakan pada Selasa (7/6/2022) bahwa para pihak belum dapat menyepakati siapa yang membayar biaya untuk transfer uang tersebut.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Slamet Hadi Purnomo
Copyright © ANTARA 2022