Jakarta (ANTARA/JACX) - Unggahan di media sosial yang mencatut kegagalan siswa dalam ujian sekolah di Bekasi, Jawa Barat muncul dalam akun @sosmedkeras di Twitter pada 1 Juni.
Unggahan itu tampak sebagai foto atas unggahan akun resmi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi yaitu @Kemdikbud_RI.
Di dalamnya disebut alasan kegagalan siswa dalam ujian sekolah berstandar nasional (USBN) yaitu karena melakukan masturbasi di ruangan saat pelaksanaan ujian.
Unggahan akun @sosmedkeras itu disukai lebih dari seribu pengguna lain Twitter, diunggah ulang hingga 91 kali, dan diunggah ulang dengan komentar hingga 51 kali.
Berikut narasi dalam unggahan itu:
"Siswa SMAN 7 Bekasi yang Bernama Jonathan Harry Prasetyo dinyatakan gugur dalam USBN karena melakukan mansturbasi di depan ruangan ujian di saat waktu pelaksanaan USBN."
Apakah benar terdapat unggahan akun resmi Kemendikbud yang menyebut terdapat siswa sekolah di Bekasi yang gugur ujian karena masturbasi?
Penjelasan:
Foto yang menampilkan unggahan akun @Kemdikbud_RI dengan keterangan menyebut siswa sekolah di Bekasi gugur USBN akibat masturbasi di ruang ujian merupakan kabar bohong atau hoaks.
Kemendikbud Ristek, sebagaimana terdapat pada klarifikasi di akun mereka pada 2017, menyatakan tidak pernah mengeluarkan unggahan yang menyebut siswa sekolah gagal ujian.
Kementerian itu menjelaskan narasi tentang siswa sekolah di Bekasi gagal ujian akibat masturbasi melebihi batas karakter yang ditetapkan pada Twitter pada 2017 yaitu 140 karakter.
Kemendikbud Ristek juga menyebut siapa pun yang sengaja menyebarkan berita bohong dan menyesatkan dengan mencatut lembaga itu dapat diancam hukuman penjara maksimal 6 tahun penjara merujuk Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
Klaim: Siswa di Bekasi gugur USBN karena masturbasi
Rating: Disinformasi
Cek fakta: Misinformasi! Peserta didik baru SD minimal berusia 6,5 tahun
Baca juga: Psikolog ungkap penyebab anak frustasi usai gagal ujian
Baca juga: Polisi izinkan satu siswa SD pelaku tawuran ikuti ujian semester
Pewarta: Tim JACX
Editor: Hanni Sofia
Copyright © ANTARA 2022