Medan (ANTARA News) - Sungai Asahan sering meluap dan mengakibatkan musibah banjir di Kabupaten Asahan dan Kota Tanjung Balai, Provinsi Sumatera Utara disebabkan mengalami proses "sendimentasi" atau pendangkalan.
"Sungai Asahan mengalami pendangkalan di bagian muara," kata Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) II Yudha Mediawan usai rapat dengar pendapat di DPRD Sumut di Medan, Kamis.
Menurut Yudha, dibutuhkan upaya yang cukup panjang untuk proses pembenahan terhadap Sungai Asahan yang sering meluap jika menerima kiriman air dari daerah diatasnya seperti Kabupaten Toba Samosir.
Pihaknya mendapatkan informasi jika otoritas Asahan juga tidak sanggup untuk melakukan pembenahan terhadap sungai yang mengalami pendangkalan tersebut.
Untuk pembenahannya, BWSS II perlu melakukan studi terlebih dulu yang diperkirakan membutuhkan dana yang cukup besar karena panjangnya keberadaan Sungai Asahan.
Studi itu dinilai sangat penting karena keberadaan Sungai Asahan dianggap memberikan dampak yang cukup luas, terutama bagi daerah yang berada di sekitarnya.
Studi tersebut juga diperlukan untuk mendapatkan informasi mengenai panjang sungai dan debit air guna menjadi masukan mengenai upaya yang perlu dilakukan, seperti pembuatan tanggul.
Sebelumnya, Sungai Asahan sering meluap jika menerima debit air yang cukup banyak sehingga selalu merendam rumah warga, khususnya yang berdekatan dengan bantaran sungai.
Luapan terakhir terjadi pada Oktober 2011 yang menyebabkan ratusan rumah di Kabupaten Asahan dann Kota Tanjung Balai terendam.
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2012