Washington (ANTARA News) - Sekitar 152 kilometer kubik es Antartika telah mencair setiap tahun sejak 2002 akibat perubahan iklim, demikian menurut temuan riset baru dari para ilmuwan AS dengan menggunakan teknologi satelit. Pelelehan drastis pada konsentrasi es kawasan barat Antartika telah mengakibatkan naiknya permukaan laut global sebanyak 0,4 milimeter setiap tahun, dengan margin of error 0,2 milimeter, tulis para ilmuwan Universitas Colorado di Boulder dalam suatu pengkajian yang disiarkan dalam edisi online Science Express, sebagaimana dilaporkan DPA. Temuan ini "kemungkinan merupakan indikator baik mengenai kondisi iklim yang berubah" di Antartika, kata peneliti utama Isabella Velicogna, yang juga berafiliasi dengan Laboratorium Propulsi Jet NASA di Pasadena, California. Para ilmuwan memanfaatkan data yang dikumpulkan oleh dua satelit, yang diluncurkan NASA dan Jerman pada 2002, yang melakukan penginderaan variasi halus dalam medan gravitasi Bumi yang disebabkan perubahan regional dalam massa planet tersebut. Panel Antar-pemerintah mengenai Perubahan Iklim telah memprediksi skenario yang berlawanan pada 2001. Komite para pakar mengenai perubahan iklim yang diminta bertemu oleh PBB dan Organisasi Meteorologi Dunia telah menyatakan konsentrasi es di Antartika akan meningkat akibat semakin banyaknya curah hujan di milenium baru. Antartika adalah sumber air tawar terbesar di dunia dan merupakan 90 persen es di planet Bumi. (*)
Copyright © ANTARA 2006