Malang (ANTARA News) - Sebanyak empat pesawat tempur F-16, Kamis pagi, unjuk kebolehan mengawal perjalanan pesawat kepresidenan dari Pangkalan TNI Angkatan Udara Abdul Rachman Saleh, Malang menuju Pangkalan TNI AU Iswahjudi, Madiun, di hari kedua kunjungan kerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Jawa Timur.
Keempat pesawat tempur itu terbang dengan posisi dua di kanan dan dua di sisi kiri pesawat boeing 737-800 yang membawa Presiden Yudhoyono dan Ibu Ani Yudhoyono.
Dari ketinggian sekitar 22 ribu kaki, pilot pesawat tempur F-16 itu mengucapkan selamat datang kepada Kepala Negara.
"Merupakan satu kehormatan bagi kami, pesawat tempur TNI Angkatan Udara untuk melaksanakan tugas escort pesawat Indonesia one," ungkap pesan dari salah satu pilot yang diperdengarkan dalam pesawat kepresidenan.
Menurut keterangan mereka, pesawat kepresidenan akan memasuki kawasan terbatas area Iswahyudi tempat penjaga angkasa "bersarang " atau berpangkalan dan menempa diri untuk menghadapi segala ancaman udara.
Sambil mengawal pesawat kepresidenan, para pilot itu menyatakan kesiapan TNI AU untuk menjaga setiap jengkal wilayah kedaulatan Republik Indonesia.
Para awak F-16 itu kemudian menutup salamnya dengan memberikan hormat kepada Presiden.
Presiden beserta rombongan meninggalkan Bandara Abdul Rachman Saleh, Malang, sekitar pukul 09.00 WIB dan tiba di Bandara Iswahyudi, Madiun, kurang dari satu jam kemudian.
Kunjungan kerja Presiden Ke Malang dan Madiun itu merupakan bagian dari rangkaian kunjungan kerja ke Jawa Timur selama empat hari, 11-14 Januari.
Presiden dalam kunjungan kerja itu didampingi oleh Ibu Ani Yudhoyono dan sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, antara lain Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi dan Sekretaris Kabinet Dipo Alam.
Di Malang, Presiden beserta rombongan meresmikan Pembukaan Muktamar XI Jam`iyyah Ahlith Thariqah Al Mu`tabarah An Nadliyyah di Pondok Pesantren Al Munawariyah Kecamatan Bululawang.
Dari Madiun, Kepala Negara dijadwalkan menuju ke Pacitan.
(G003/A011)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2012