"Masih banyak rumah di tebing atau bantaran sungai yang belum memiliki talang air. Padahal, dengan talang air, air hujan akan lebih terarah dan tidak menjadi liar," kata Kepala Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Kota Yogyakarta Toto Suroto di Yogyakarta, Kamis.
Menurut dia, apabila rumah tidak dilengkapi dengan talang air, maka air hujan akan masuk ke rumah sehingga bisa membuat tanah menjadi jenuh yang bisa mengakibatkan terjadinya longsor.
Namun, lanjut dia, dengan adanya talang air, maka air hujan akan dapat diarahkan untuk masuk ke saluran drainase yang mengarah ke sungai tanpa membuat tanah menjadi jenuh.
"Apalagi ini sudah memasuki musim hujan dan puncaknya pada akhir Januari. Membuat talang air adalah kewajiban dari penghuni rumah, sedangkan kami di pemerintah akan membuat saluran air hujan lingkungan," lanjutnya.
Hujan deras di awal Januari telah membuat sejumlah kerusakan talud di 30 titik yang tersebar di berbagai bantaran sungai dan diperkirakan biaya perbaikan kerusakan tersebut mencapai sekitar Rp7,25 miliar.
"Dari pendataan yang dilakukan pada 1-6 Januari, ada 30 titik talud yang rusak. Perbaikan sementara adalah dengan bronjong," katanya.
(E013)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2012