"Prinsipnya dari kepolisian siap (mengamankan), karena ini pesta demokrasi rakyat," kata Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Polda Metro Jaya) Komisaris Besar Polisi Baharudin Djafar di Jakarta, Rabu.
Baharudin mengatakan, pihak intelijen masih mendata daerah yang rawan terjadi bentrokan massa pendukung, saat memasuki masa tahapan Pilkada Jakarta.
Perwira menengah kepolisian itu menyatakan, pihaknya belum bisa menyebutkan jumlah personel pengamanan Pilkada DKI Jakarta, karena masih dalam proses analisa terkait faktor, daerah potensi rawan bentrokan maupun jumlah pemilih.
Rencananya, seluruh pihak yang terlibat seperti Panitia Pengawas (Panwas), Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta, kepolisian maupun aparat TNI akan berkoordinasi membicarakan konsep pengamanan Pemilukada.
Terkait kecurangan, Baharudin menuturkan dugaan tindak pidana yang dilakukan saat pemilukada akan ditangani berdasarkan aturan hukum yang berlaku.
"Tindak pidana yang terjadi pada tahapan pilkada ada aturan tersendiri," ujar Baharudin.
Baharudin menambahkan polisi memiliki kewenangan menyelidiki dugaan tindak pidana, sedangkan KPU menangani kasus administrasi berdasarkan undang-undang yg berlaku.
Saat ini, beberapa nama muncul yang dijagokan akan menjadi bakal calon Gubernur DKI Jakarta, antara lain Fauzi Bowo (incumbent), Tantowi Yahya, Nachrowi Ramli, Wanda Hamidah dan Faisal Basri.
(T.T014/Z002)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012