Semarang (ANTARA News) - KM Sejahtera Mandiri yang mengangkut pasir besi dengan rute Surabaya-Padang mati mesin dan kebocoran pada lambung kapal di perairan Laut Jawa. Kapal dan seluruh awak di dalamnya langsung ditolong SAR Kota Semarang.
Berdasarkan informasi yang diperoleh di Semarang, Rabu malam, posisi kapal dengan 17 awak buah kapal tersebut berada di koordinat 06 53'62" Lintang Selatan dan 110 24'63" Bujur Timur atau dua mil dari Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang.
Kepala SAR Kota Semarang, Riyadi, yang ditemui usai memimpin upaya evakuasi belasan ABK KM Sejahtera Mandiri mengatakan bahwa pihaknya menerima informasi sekitar pukul 19.15 WIB.
"Setelah itu kami langsung mengerahkan petugas bergerak ke lokasi kejadian dengan mendapat bantuan dari kapal dari Adpel Tanjung Emas dan kapal pandu," katanya.
Menurut dia, saat tiba di lokasi, gelombang cukup tinggi dan cuaca buruk sehingga kapal basarnas tidak bisa merapat ke kapal yang mengalami mati mesin itu, kecuali kapal pandu.
"Kapal sudah terendam air dengan ketinggian 1,5 meter, sedangkan para ABK menolak kami evakuasi dan memilih tetap bertahan di kapal dengan alasan ingin menjaga muatan," katanya.
Riyadi mengaku sudah berusaha membujuk para ABK agar bersedia dievakuasi demi keselamatan, namun ditolak.
"Para ABK meminta agar kapalnya ditarik tapi hal tersebut tidak bisa kami lakukan untuk menghindari terjadinya hal yang lebih buruk," ujarnya.
Upaya evakuasi para ABK dihentikan sekitar pukul 21.00 WIB dan para petugas basarnas tiba di pangkalan pukul 21.45 WIB.
Menurut Riyadi, upaya evakuasi akan dilanjutkan kembali pada Kamis (12/1) setelah berkoordinasi dengan instansi terkait termasuk pemilik kapal yang diketahui bernama Freddy tersebut. (ANT)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2012