Asesmen langsung oleh asesor dari UNESCO akan dilakukan pada 14-18 Juni mendatang

Makassar (ANTARA) - Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Sulawesi Selatan Prof Jufri mengatakan pihak kementerian terkait mulai melakukan pra asesmen pada Kawasan Geopark Maros-Pangkep menuju Warisan Dunia UNESCO.

"Mulai Senin (6/6) ini sampai Rabu (8/6) Juni nanti dilakukan pra asesmen dari kementerian terkait, saya juga akan mendampingi tim dari Jakarta," katanya di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin.

Ia menjelaskan bahwa asesmen langsung oleh asesor dari UNESCO akan dilakukan pada 14-18 Juni mendatang. Asesmen itu akan dilakukan oleh Ceko dan Denmark sebagai perwakilan dari UNESCO.

"Mereka akan ada di sini pada tanggal 14-18 Juni. Mohon dukungan seluruh masyarakat Sulsel," kata dia.

Geopark Maros Pangkep adalah salah satu kawasan strategis pengembangan pariwisata di Sulawesi Selatan, khususnya wisata alam dan petualangan yang didasari oleh kekayaan alam geodiversity (geologi), biodiversity (flora fauna) dan cultural diversity (budaya) yang bertaraf Internasional.

Wisata karst Rammang-rammang menjadi salah satu objek wisata yang tergabung dalam Geopark Maros-Pangkep.

Sebelumnya, General Manager Badan Pengelola Geopark Maros Pangkep Dedy Irfan menjelaskan pada tahun 2020, kemudian Kawasan Geopark Maros Pangkep diajukan Pemerintah Republik Indonesia sebagai salah satu kandidat UNESCO Global Geopark (Geopark dunia).

Menurutnya, mendapat pengakuan UNESCO bukanlah menjadi hal yang mudah, namun diyakini bahwa dengan campur tangan semua pihak, maka predikat Geopark Maros Pangkep sebagai UNESCO Global Geopark akan bisa diraih bersama.

"Badan Pengelola Geopark Maros Pangkep sangat yakin dengan dukungan dan peran serta semua pihak maka tujuan ini bisa kita raih bersama," katanya.

Adapun jumlah populasi manusia yang mendiami Kawasan sebesar 665.000 jiwa bersuku Bugis dan Makassar.

Secara profil, kawasan ini mempertontonkan perbukitan dengan tower karst terluas kedua di dunia. Di dalamnya terdapat sangat banyak titik wisata air terjun dan bentang alam yang indah, di antaranya TWA Bantimurung, Air Terjun Lengang, Kawasan Pattunuang, Air Terjun Lacolla serta 400 lebih goa dengan ornamen yang memesona setelah proses pembentukan jutaan tahun.

Goa-goa ini diperkuat dengan peninggalan manusia prasejarah sebagai warisan budaya berupa lukisan dinding gua tertua di dunia dengan umur 45 ribu tahun.

Keberadaan Kawasan Konservasi Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung yang telah mengidentifikasi Flora Fauna Endemik, termasuk 240 spesies kupu-kupu di kawasan ini mengukuhkan area tersebut dengan julukan The Kingdom of Butterfly serta menjadikan kehadiran niaturalis dunia yang terkenal ALlfred Russel berdiam di kawasan ini.

Baca juga: UNESCO diharapkan segera tetapkan Global Geopark Maros-Pangkep

Baca juga: Wisata Karst Rammang-rammang menuju warisan Geopark UNESCO

Baca juga: Sandiaga Uno perkenalkan Geopark Rammang Rammang Indonesia ke dunia

Baca juga: Geopark Maros Pangkep diusulkan gabung dengan global geopark UNESCO


Pemandangan karst Rammang-rammang, di Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan sebagai bagian dari Kawasan Geopark yang segera diasesmen menuju Warisan Dunia UNESCO. FOTO ANTARA/Nur Suhra Wardyah

Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022