... Mereka juga membawa satu kerangka jenazah Joana Lopez, peralatan masak, pakaian, lemari, bahan bangunan, peralatan pertanian serta alat alat pertukangan...

Kupang, NTT (ANTARA News) - 15 warga eks Timor Timur menyatakan akan kembali ke kampung halamannya di Timor Leste, setelah 13 tahun hidup di Oebelo, Kabupaten Kupang, NTT. Saat masih menjadi Provinsi Timor Timur, mereka berkampung halaman di Los Palos, Kabupaten (saat itu) Lautem, di ujung timur provinsi ke-27 Indonesia itu.

Kini mereka memutuskan pulang kembali ke kampung halamanya di Los Palos itu. Walau ingin pulang kampung, namun status kewarganegaraan mereka belum diketahui pasti. Pemulangan 15 warga itu akan dilaksanakan pekan ini, dan difasilitasi Centre for IDP Service (CIS) Timor, satu LSM setempat.

Kabar pemulangan ke-15 warga asal Los Palos itu didapat dari relawan CIS, Umbu Rame Bunga, di Kupang, Rabu. "Masih ada beberapa hambatan, jaminan hidup sementara di negara itu, serta transportasi darat Kupang-Atambua dan transportasi dari perbatasan menuju ke desa asal mereka," kata Bunga.

Di mata pemerintah Indonesia, status dan istilah pengungsi (internasional alias lintas negara) sudah tidak dikenal lagi sejak 2005. Saat melepaskan diri dari Indonesia, banyak institusi internasional menghentikan proyek repatriasi terhadap pengungsi Timor Timur sejak 2003.

Dalam kaitan itu, terdapat sekitar 100.000 warga asal Timor Timur yang kini bermukim di NTT. Sebagian besar dari mereka bermukim di Kabupaten Kupang dan Kabupaten Belu, serta Kabupaten Timor Tengah Utara. Sangat banyak di antara mereka memilih menjadi warga negara Indonesia dan beranak-pinak dengan warga setempat masing-masing.

Sebanyak 15 orang eks pengungsi yang akan pulang pekan ini berasal dari lima kepala keluarga yang terdiri dari tujuh laki-laki dan delapan perempuan. Mereka adalah Antonio Lopez (70), Ermilia Guteres (35), Erpinu Guviana (14), Ejorjina (11), Ely Y R Viana, Joana lopez (42), Marikito Lopez (16), Neolia De Jesus Lopez (12), Sarafino Lopez (29), Lili Marsela de Fatima (24), Juanito Da silva Lopes (9), Andriano K Lopez (6), Melsania Fatima Lopez (2,5), Jeferino Lopez (77), dan Maria Lopez (68).

"Di antara mereka ada satu balita berusia dua tahun dan tiga orang lanjut usia. Mereka juga membawa satu kerangka jenazah Joana Lopez, peralatan masak, pakaian, lemari, bahan bangunan, peralatan pertanian serta alat alat pertukangan," katanya.

Jika kabar ini dihembuskan CIS dari Kupang, maka pihak Konsulat negara Timor Timur di Kupang mengaku tidak mengetahui rencana kepulangan 15 warga itu. "Kami tidak tahu. Kami tidak bisa memberikan keterangan karena Pak Konsul sedang menjalani cuti," kata seorang wanita petugas Konsulat negara Timor Timur di Kupang.

Ucapan itu dia katakan tanpa beranjak dari balik lubang segi empat berukuran sekitar 40x60 di satu dinding kantor di Kawasan Penfui, Kota Kupang, itu.

Wanita itu juga menolak memberikan nomor kontak Konsul negara Timor Timur di Kupang, Felisiano da Costa, karena tidak diperbolehkan. "Kami tidak boleh memberikan nomor kontak. Nanti anda bisa minta langsung kepada Pak Konsul," kata wanita itu dari balik ruangan tersebut. (B017)

Pewarta: Ade P Marboen
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2012