"Awalnya tuh sebenarnya lagi mau syuting 'Surga Yang Tak Dirindukan'. Terus kata Mas Hanung pas ngobrol, 'Kamu tahu kan aku mau ada produksi 'Satria Dewa: Gatotkaca'. Aku mau menawarkan peran', Aku kaget karena setahuku semua pemainnya sudah di-lock," kata Fedi saat dijumpai di Jakarta, Senin.
"Aku tanya 'Memang Mas mau nawarin saya jadi siapa?'. 'Jadi Aswatama'. Kaget, penasaran, tapi semangat juga kepikiran. Karena itu kan Kurawa ya. Dia mungkin banyak dikenal sebagai antagonis. Tapi karena konsepnya seperti Yin Yang, di dalam hitam ada putih, jadi ini membuat penonton akan mikir sebenarnya yang jahat yang mana sih," imbuhnya.
Baca juga: Ongkos produksi "Satria Dewa: Gatotkaca" capai Rp20 miliar
Terbiasa melakoni peran protagonis dalam berbagai filmnya, Fedi Nuril mengaku tak kesulitan saat bermain sebagai tokoh antagonis di "Satria Dewa: Gatotkaca". Sebab dia sangat bersemangat dalam memerankan tokoh Aswatama di film tersebut.
"Kalau dibilang sulit mungkin karena aku excited dapat peran seperti itu, dibawa seru saja sih. Arahan Mas Hanung ngikutin dan karena kemunculannya masih sedikit. Jadi permintaannya belum terlalu kompleks. Yang penting muncul untuk memberi kesan terkejut ternyata selama ini yang mau dibangkitkan itu kamu (Aswatama)," jelas Fedi.
Kendati demikian, Fedi pun sempat mengalami kesulitan saat memerankan tokoh Aswatama. Sebab, saat itu dia harus memakai wig dengan berat 7 kg serta memakai sling untuk memunculkan efek terbang.
"Kesulitannya buat saya perjuangannya berat secara harfiah. Karena saya pakai wig yang beratnya sampai 7 kg dan ceritanya kan dibikin melayang pakai sling. Sling itu kalau kita hanya melayang diam di tempat justru enggak enak banget. Sakit," ungkap Fedi.
"Itu cukup berat dan harus menyesuaikan bahasa kromo ingil (bahasa jawa yang sangat sopan) dan gestur yang aku bukan orang Jawa. Itu menantang juga," imbuhnya.
Di sisi lain, Hanung Bramantyo selaku sutradara film tersebut juga mengaku tak memiliki kandidat aktor lain untuk memerankan tokoh Aswatama. Menurutnya, sosok Fedi Nuril sudah sangat pas untuk memerankan tokoh itu.
"Tidak ada (kandidat lain). Fedi Nuril harus jadi Aswatama," ujar Hanung.
"Kehadiran Fedi itu saya pengin membuat hal yang tak stereotip aja. Namanya kejahatan selalu ditampilkan dengan muka yang sangar, ada codetnya segala macam. Saya maunya orang jahat itu tidak stereotip," pungkasnya.
Baca juga: "Satria Dewa: Gatotkaca" tayang di bioskop mulai 9 Juni
Baca juga: Lensa baru Canon dirilis lalu biaya produksi "Satria Dewa: Gatotkaca"
Baca juga: Rizky Nazar hingga Omar Daniel makin mengenal sosok Gatotkaca
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022