Depok (ANTARA) - Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (FIB UI) bekerja sama dengan Sanggar Budaya Rumah Cinwa mengadakan pergelaran seni budaya “Minggu Semata Wayang” yang menampilkan berbagai jenis wayang untuk melestarikan kebudayaan.
Ketua Prodi Sastra Jawa FIB UI Dr. Munawar Holil dalam keterangannya di Depok, Senin, mengatakan kesenian dan kebudayaan merupakan satu kesatuan yang erat kaitannya dengan kehidupan manusia.
Jenis wayang dalam pergelaran itu, adalah Wayang Kulit Purwa, Wayang Potehi, Karawitan Jawa, Tari Shiu Pat Mo. Acara juga berupa pelatihan dan penampilan Batik Depok.
"Kesenian merupakan produk budaya bangsa. Semakin tinggi nilai kesenian satu bangsa, semakin tinggi nilai budaya yang terkandung di dalamnya. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk menjaga kelestarian seni dan budaya warisan leluhur," katanya.
Dalam kegiatan “Minggu Semata Wayang”, selain lokakarya batik, juga ditampilkan peragaan busana motif Batik Depok oleh Ratna Batik and Craft. Batik Depok mengangkat motif-motif yang terinspirasi dari budaya dan hasil alam masyarakat Depok, seperti Gong Si Bolong, Topeng Cisalak, Belimbing Dewi, dan ikan manfish.
Baca juga: FIB UI gunakan wayang kulit sarana edukasi pencegahan COVID-19
Selain bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya (PPKB) FIB UI dan Ratna Batik and Craft bersinergi dalam usaha mengangkat identitas Depok.
Kepala PPKB FIB UI Dr. Ari Prasetiyo mengatakan selain kegiatan penelitian, program kegiatan PPKB lainnya adalah pelestarian serta pengembangan seni budaya tradisional dan pemberdayaan ekonomi kreatif/UMKM dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Minggu Semata Wayang” ini merupakan realisasi dari kedua program PPKB tersebut. Dalang pertunjukan wayang tersebut adalah Fakih Tri Sera Fil Ardhi, mahasiswa Prodi Sastra Jawa FIB UI Angkatan 2019.
"Sebuah kebanggaan bahwa Prodi Sastra Jawa FIB UI mempunyai mahasiswa dengan kemampuan mendalang yang sangat bagus," ujar dia.
FIB UI mendukung penuh upaya pelestarian dan pengembangan seni budaya terutama seni tradisi, seperti wayang, karawitan, tarian, maupun batik. Dalam seni budaya tersebut, terkandung nilai-nilai luhur yang penting bagi kehidupan.
Generasi penerus bangsa, katanya, harus menjaga, merawat, melestarikan, serta mengembangkannya agar tidak punah seiring berkembangnya zaman.
Baca juga: Rangsang kreativitas saat pandemi, MAC UI gelar apresiasi seni daring
Baca juga: MAC UI dukung pengembangan seni budaya desa adat di Garut
Baca juga: UI kehilangan sosok Sapardi Si Aku Ingin
Pewarta: Feru Lantara
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022