Masyarakat masih memblokir jalan menuju PLTU Pangkalan Susu, kata salah seorang warga masyarakat, Ilyas yang dihubungi di Pangkalan Susu, Rabu.
Dikatakannya, pemblokiran jalan yang dilakukan masyarakat hingga tuntutan dapat dikabulkan oleh pihak PLTU, katanya.
Seperti mempekerjakan warga masyarakat di dalam proyek, meskipun hanya sebagai butuh kasar proyek.
Menurut Ilyas, sebahagian besar pekerja proyek PLTU adalah pekerja asal Cina, sedangkan sisanya warga pribumi adalah warga asal Medan dan Jawa, katanya.
Warga sekitar hanya mendapatkan abu dan debu, akibat jalanan yang rusak dilintasi truk proyek, dan suara bising dari mesin pekerja di dalam lokasi pembangunan.
Masyarakat juga sekarang ini sedang mengumpulkan tanda tangan, sebagai bentuk protes terhadap tidak adanya perhatian dari pihak PLTU, katanya.
Secara terpisah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Langkat Haji Syahrial Effendi Simanjuntak yang dihubungi secara terpisah menyatakan menyayangkan tidak tanggapnya pihak PLTU, untu menjawab aspirasi warga.
Kita berencana akan memanggil konsorsium pembangunan PLTU, untuk menyelesaikan masalah ini.
"Jangan sampai masalah ini terus berlarut-larut, akibatnya akan berdampak buruk terutama bagi masyarakat maupun juga pihak PLTU," katanya.
Harus ada kemauan untuk duduk bersama menyelesaikan masalah, sesuai dengan tuntutan dan aspirasi yang datang dari masyarakat setempat.
(KR-JRD)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012