Jakarta (ANTARA) - Dedeh Erawati kembali membawa harum Indonesia dengan meraih emas lari 100meter putri kategori usia 40-44 tahun dalam ajang SMTFA International Masters Track & Field Championships di Singapura pada 4-5 Juni.

Dedeh finis terdepan dengan catatan waktu 14,57 detik. Dia berada di depan wakil India Lacerda Alzira yang finis kedua dan Wong Yen perwakilan SMTFA pada posisi ketiga.

Bagi Dedeh, ini ajang pertama setelah dua tahun tak berkompetisi dalam ajang masters. Perempuan 43 tahun itu juga mengaku banyak tantangan yang dihadapi sebelum berkompetisi di Negeri Singa.

"Intinya senang sekali dengan hasil perlombaan kali ini. Karena persiapannya lumayan berat, di antara kerja, jadwal latihan yang sedikit karena saya harus melatih juga. Kemudian dua tahun off tidak ada perlombaan karena pandemi COVID-19," kata Dedeh kepada ANTARA, Selasa.

Semua perjuangan Dedeh terbayarkan dengan menjadi juara. Namun peraih tiga medali emas dan empat perak SEA Games ini mengatakan masih harus berbenah, khususnya untuk memperbaiki catatan waktu karena ke depan akan ada ajang besar yang diikuti seperti Kejuaraan Asia yang rencananya bergulir di Indonesia.

"Tantangannya sama setiap akan menghadapi perlombaan lainnya seperti Kejuaraan Dunia, pasti saya stres. Namun saya tahu ketika saya stres, artinya saya siap. Catatan waktu di sini, tidak begitu bagus. Tapi saya senang karena bisa kembali bertemu dengan teman-teman atlet masters di sini," kata Dedeh.

Baca juga: Dedeh Erawati persiapkan diri untuk turun di World Masters Games 2022
Dedeh Erawati bersama sang suami Gugun Insan Kamil berfoto bersama usai sukses membawa pulang medali emas nomor lari 100meter putri kategori usia 40-44 tahun dalam ajang SMTFA International Masters Track & Field Championships di Singapura 4-5 Juni 2022. (ANTARA/Dokumentasi Pribadi)

"Banyak ajang yang sebelumnya ditunda dan akhirnya batal bergulir. Ini adalah permulaan. Ajang-ajang besar lainnya bakal bergulir di Eropa. Ada juga Kejuaraan Asia dan rencana bergulir di Indonesia antara tahun ini atau tahun depan," kata Dedeh.

Menurut Dedeh persaingan pada level masters saat ini makin sengit dan menarik dengan masuknya kategori usia 30 tahun.

Dalam ajang yang berlangsung di Singapura, kemarin, selain Dedeh banyak atlet masters Indonesia yang tampil. Beberapa di antaranya, kata Dedeh, merupakan mantan atlet nasional yang pernah turun pada Pekan Olahraga Nasional (PON) dan SEA Games.

"Saya selalu senang dengan aura pertandingan masters. Semuanya gembira. Teman-teman sehat dan aktif, tidak terlihat seperti pada usia yang misalkan 75 tahun," kata Dedeh yang mewakili Indonesia pada Olimpiade 2008 di Beijing, China, dalam nomor lari gawang 100m putri.

Dedeh saat ini memang masih aktif mengikuti berbagai kejuaraan level masters, bahkan pernah menyabet tiga medali emas dalam Kejuaraan Dunia Masters, masing-masing l100meter dan 100meter lari gawang putri kategori W35 di Perth, Australia pada 2016, serta 100meter lari gawang W35 putri di Malaga, Spanyol pada 2018.

Baca juga: Dedeh Erawati adanya DBON bawa harapan baru untuk atlet masters

Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2022