Pekanbaru (ANTARA News) - Seorang pekerja bernama Marzuki sudah lebih dari seminggu tertimbun di lokasi penambangan batu bara PT Riau Bara Harum di Indragiri Hulu, Riau, yang longsor 3 Januari lalu.
Lokasi penambangan itu berada di Blok Siambul, Kecamatan Batang Gangsal, Indragiri Hulu.
"Sampai sekarang korban belum bisa dievakuasi," kata Kapala Kepolisian Resor Inhu, AKBP Hermansyah, kepada ANTARA, Rabu.
Berdasarkan informasi yang dihimpun ANTARA, area penambangan terbuka RBH mengalami longsor pada 3 Januari lalu sekitar pukul 17.00 WIB. Marzuki, merupakan seorang operator alat berat dari perusahaan subkontraktor PT Kasuari, saat itu berada di bagian bawah kaldera batu bara.
"Pada saat kejadian, lokasi tambang terus diguyur hujan dan tiba-tiba longsor," ujar Hermansyah.
Menurut dia, lubang tambang yang longsor dalamnya sekitar 50 meter dan korban tertimbun bersama dua alat berat eskavator.
Ia mengatakan, proses evakuasi masih terus dilakukan oleh pihak perusahaan. Nasib Marzuki, warga Desa Seresam Kecamatan Siberida, Inhu, belum bisa diketahui dan tipis mengharapkan ia masih hidup.
"Sedangkan, dari pihak kepolisian melakukan pengamanan di lokasi tambang yang longsor," ujarnya.
Hingga kini belum ada pernyataan resmi dari PT RBH terkait insiden longsor itu.
RBH merupakan perusahaan tambang batu bara swasta yang berdiri sejak 1990. Perusahaan ini mengantongi izin eksploitasi sejak Tahun 2005 dan berakhir Tahun 2035.
Luas konsesi RBH di Riau mencapai 24.450 hektare (ha), berjarak sekitar 250 kilometer dari Pekanbaru.
(F012)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012