"Sandal harus tetap dipakai, nanti dibuka saat di depan pintu masjid," ujar Kepala Daerah Kerja (Daker) Madinah Amin Handoyo dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Handoyo mengatakan panasnya suhu di Madinah membuat lantai pelataran Masjid Nabawi juga terpengaruh. Jika dilewati jamaah tanpa menggunakan alas kaki, pelataran yang panas itu bisa menyebabkan kaki kering dan melepuh.
Nantinya ketika hendak masuk masjid, kata dia, jamaah bisa menyimpan sandal dalam plastik yang dibawa. Kemudian, sandal bisa diletakkan di sisi jamaah saat shalat atau bisa dimasukkan atau diikatkan di tas yang dibawa.
Baca juga: Kemenag Sulteng: Pemberangkatan CJH dijadwalkan 24 Juni 2022
Baca juga: Polres utus 40 personel kawal keberangkatan calon haji Pasaman Barat
"Jadi buka saja di depan pintu masuk masjid, lalu selesai shalat begitu keluar pakai langsung," kata dia.
Sementara itu, Petugas Haji di Posko Utama Masjid Nabawi Siti Isnaini mengatakan persoalan sandal hilang menjadi salah satu keluhan yang disampaikan jamaah saat beraktivitas di Masjid Nabawi. Kondisi itu disebabkan karena mereka lupa posisi awal meletakkan atau menyimpan sandalnya.
"Padahal kadang dia lupa taruh sandalnya di mana. Mungkin dia masuk pintu mana, terus sandal diletakkan di-locker. Beres shalat, lupa tadi sandalnya taruh di mana dan lupa juga masuk pintu lewat mana," ujar Siti Isnaini.
Siti tidak menyarankan jamaah haji nekat pulang ke hotel tanpa alas kaki. Panasnya jalan yang dilalui akan membahayakan kaki.
Kasie Perlindungan Jamaah Haji (Linjam) Harun Al Rasyid menyebut ada lima posko petugas PPIH yang tersebar di kompleks Masjid Nabawi. Lima pos diisi petugas Linjam dan Kesehatan.
Empat pos terletak di pintu-pintu gerbang seperti posko utama di pintu 332, pintu 328 pos dua, pintu 306 pos ketiga, pintu 358 pos, dan pos Raudhah.*
Baca juga: Jamaah calon haji Barito Utara ikuti manasik haji
Baca juga: Kemenag Kepri: Cuaca di Arab Saudi capai 47 derajat celsius
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022