Ya kita akan memberikan kurang lebih 50 juta dolar AS. Kan enggak mungkin Presidensi G20 enggak ngasih apa-apa

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengatakan Indonesia berencana memberikan komitmen sebesar 50 juta dolar AS dalam Proposal Dana Perantara Keuangan atau Financial Intermediary Fund (FIF).

Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi mengatakan hal ini dilakukan untuk pencegahan, kesiapsiagaan dan respons atau prevention, preparedness and response (PPR) pandemi.

“Ya kita akan memberikan kurang lebih 50 juta dolar AS. Kan enggak mungkin Presidensi G20 enggak ngasih apa-apa,” katanya dalam media briefing di Jakarta, Senin.

Meski demikian, Edi menuturkan dana tersebut masih dalam proses persetujuan antara pemerintah dengan pihak DPR RI.

Nantinya, Indonesia dapat memanfaatkan pendanaan yang tersedia di FIF untuk PPR pandemi dan menerima manfaat langsung untuk mendukung transformasi sektor kesehatan di Indonesia.

Selain Indonesia, ia mengatakan ada beberapa negara lain yang juga memberi komitmen seperti Amerika Serikat (AS) sebesar 450 juta dolar AS, Eropa 450 juta dolar AS, Jerman 50 juta euro dan Inggris 10 juta poundsterling.

"Beberapa negara sepakat untuk menaruh jumlah uang tertentu, bukan membangun lembaga baru tapi disalurkan ke IMF kalau tidak salah,” jelas Edi.


Baca juga: Kemenko: Anggota G20 beri sinyal positif jalin kerja sama dengan RI
Baca juga: Perajin batik Pamekasan siapkan motif Corona untuk KTT G20
Baca juga: Menhub tinjau revitalisasi Terminal VVIP Bandara Bali dukung KTT G20

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022