pasien harus ada keinginan untuk berubah, ini menjamin efektifitas hipnoterapi,"

Jakarta (ANTARA News) - Hipnosis atau hipnoterapi kini bukan saja untuk pengobatan tetapi juga jadi gaya hidup. Olahragawan, selebriti hingga politisi, semuanya memanfaatkan hipnoterapi untuk memperbaiki perilaku.

Pakar Hipnoterapi Indonesia Dr.Dewi Yogo Pratomo, MHt dalam peluncuran buku bertajuk "Hypnoparenting" dan CD "Hypnosis for Your Life" di Jakarta, menggambarkan hipnosis atau hipnoterapi sebagai teknik terapi pikiran bawah sadar.

Dalam kondisi tersebut, pasien akan diarahkan oleh hipnoterapis untuk mengetahui bagaimana berada dalam keadaan yang selama ini hanya menjadi pikiran, keinginan hingga ketakutan dalam hidup mereka.

Pasien yang sedang di hipnoterapis akan berada dalam kondisi rileksasi pikiran yang biasanya disertai rileksasi tubuh."Bukan tidur atau pingsan," kata Dewi.

Ada tiga hal yang dibutuhkan dalam hipnoterapi ini.Yang pertama harus ada hubungan timbal balik antara terapis dan pasien, paling tidak pasien harus percaya 100 persen dengan terapisnya. Yang kedua, pasien harus sadar kalau terapi ini jadi satu kebutuhan.yang terakhir, pasien harus ada keinginan untuk berubah, ini menjamin efektifitas hipnoterapi," terang Dewi yang memprioritaskan pengobatannya untuk ibu dan anak.

Dewi menganjurkan agar orang tua selalu memberi sugesti positif kepada anak-anak mereka.

"Hipnosis itu seperti orang berpidato, pembukaan dan penutupannya sama, jadi tinggal sugesti atau isinya yang kita ubah.Hipnosis adalah tentang repetisi, dan anak-anak itu harus diberikan kasih sayang dan jika dibiasakan hypno maka anak-anak akan tersugesti." ujar Dewi.
(yud)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2012