Lubukbasung, Sumbar (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Agam, Sumatera Barat dewasa ini masih kekurangan 1.265 orang guru, khususnya untuk sekolah dasar (SD).
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Agam Erwin Umar di Lubukbasung, Rabu, mengatakan, untuk menutupi kekurangan itu pihaknya terpaksa memanfaatkan tenaga para guru honor.
"Kita kekurangan guru untuk SD serta guru SMK untuk berbagai keahlian seperti komputer dan elekro," katanya.
Khusus untuk SD, daerah itu membutuhkan tambahan 912 orang guru kelas, 53 guru agama, dan 290 guru olahraga.
"Untuk mengatasi ini kita memberdayakan guru honor yang digaji dengan dana bantuan operasional sekolah (BOS) serta bantuan dari Pemkab Agam sebesar Rp200 ribu per bulan," ujarnya.
Sehubungan dengan itu, menurut dia, Disdikpora telah mengusulkan penerimaan guru baru ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Agam untuk menutupi kekurangan tersebut.
"Tapi tiap tahun hanya direalisasi sebanyak 80 sampai 90 orang saja, sehingga kita tetap kekurangan guru," ujarnya.
Ia menyebutkan, moratorium penerimaan PNS sangat merugikan Disdikpora, karena selain kekurangan tenaga setiap tahun juga ada guru yang memasuki masa pensiun. "Dalam waktu dekat sebanyak 140 guru juga akan pensiun," katanya.
Jumlah sekolah yang kekurangan guru di Agam tercatat sebanyak 449 SD, 60 SLTP, 23 SLTA, dan delapan SMK yang tersebar di 16 kecamatan.
Jumlah guru PNS di daerah itu sekitar 7.000 orang dan guru honor 2.000-an orang. (AH/R014)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2012