Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Kesehatan memastikan kematian PD (23), warga Sunter, Jakarta Utara, positif karena flu burung, seperti yang telah dikonfirmasi oleh Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, Badan Litbang Kesehatan.
"Dengan bertambahnya satu kasus ini, jumlah kumulatif flu burung di Indonesia sejak tahun 2005 sampai berita ini disiarkan adalah 183 kasus dengan 151 kematian," ujar Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (PP&PL), Tjandra Yoga Aditama dalam keterangan persnya di Jakarta, Selasa.
Untuk tahun 2011, Kemkes mencatat kasus flu burung menelan korban meninggal sebanyak 11 orang dan kasus PD merupakan kasus pertama pada tahun 2012.
Tjandra Yoga selaku "Vocal Point International Health Regulation" (IHR) juga telah menginformasikan kasus itu ke Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk dilakukan pencatatan dan penelitian lebih lanjut.
Kasus flu burung pada PD (23 tahun) yang berjenis kelamin pria, warga Sunter, Jakarta Utara, terjadi sejak tanggal 31 Desember 2011.
PD yang berprofesi sebagai pekerja bengkel las mengalami gejala demam, batuk dan pilek dan sempat mengkonsumsi obat penurun demam namun karena sakitnya tidak kunjung sembuh, pada 3 Januari 2012, penderita berobat jalan ke rumah sakit swasta di kawasan Jakarta Utara.
Pada 6 Januari 2012, penderita mengalami sesak nafas dan tidak sadarkan diri, sehingga harus dipindahkan ke ruang ICU.
Selanjutnya, penderita dirujuk ke RS Rujukan Flu Burung, RSU Tangerang, Banten pada 7 Januari 2012, namun tidak tertolong dan akhirnya penderita meninggal pada hari yang sama, pukul 22.50 WIB.
"Telah dilakukan penyelidikan epidemiologi ke rumah penderita dan lingkungan sekitar oleh Tim Terpadu Kemenkes dan Dinas Kesehatan setempat, dan didapat kemungkinan faktor risiko yaitu kontak langsung dengan burung merpati peliharaannya sendiri yang sakit kemudian mati," papar Tjandra.
(T.A043/M026)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012