Jakarta (ANTARA) - Rafael Nadal mengatakan bahwa dia tidak bisa terus bermain jika kakinya yang cedera harus terus mati rasa akibat suntikan penghilang rasa sakit yang diberikan sebelum bertanding.
“Saya tidak bisa terus seperti ini (menyuntikkan penghilang rasa sakit), tetapi saya berusaha untuk mencari jalan keluar untuk itu,” ungkap Nadal setelah memenangi final Roladn Garros, Minggu, seperti dikutip AFP.
Petenis berusia 36 tahun yang juara tertua di Roland Garros itu mengungkapkan bahwa dia membutuhkan suntikan penghilang rasa sakit di kaki kirinya di setiap pertandingan. Dia akan menjalani perawatan lagi pekan ini di Spanyol.
Baca juga: Nadal kalahkan Ruud untuk klaim titel ke-14 French Open
“Dengan keadaan seperti ini, saya tidak bisa dan tidak ingin terus seperti ini. Saya akan terus berusaha untuk mencoba menemukan solusi dan memulihkan apa yang terjadi di kaki,” ujarnya.
“Jika (perawatan) berhasil saya akan terus bermain. Jika tidak itu akan menjadi cerita lain dan saya akan bertanya pada diri sendiri apakah saya siap untuk melakukan operasi besar yang mungkin tidak menjamin saya akan kompetitif dan membutuhkan waktu lama untuk kembali,”
Petenis Spanyol itu mengakui bahwa menyuntikkan anestesi di saraf kaki kirinya adalah satu-satunya cara agar dia bisa melewati setiap pertandingan.
Dengan kondisi seperti itu, Nadal belum memastikan apakah dia akan turun di Wimbledon yang akan dimulai tiga pekan lagi.
Baca juga: Ruud merasa "dimakan hidup-hidup" oleh Nadal di Roland Garros
“Saya akan tampil di Wimbledon jika tubuh saya siap. Itu saja. Wimbledon adalah turnamen yang tidak ingin saya lewatkan,” ucapnya.
“Saya tidak bisa memberikan jawaban pasti. Kita lihat saja nanti bagaimana hasil perawatannya,” kata peraih 22 gelar Grand Slam itu.
Jika perawatan berhasil dan Nadal bisa bertahan dengan obat anti-peradangan dan bukan anestesi, dia akan berada di All England Club setelah absen pada tahun lalu.
“Jika saya bisa bermain dengan anti-inflamasi, ya. Tapi jika harus bermain dengan suntikan anestesi, tidak. Saya tidak ingin menempatkan diri saya di posisi itu lagi.”
Baca juga: Pembuktian Rafael Nadal, juara yang rendah hati dengan tekad tinggi
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2022