Kemenangan tersebut memperpanjang rekor Grand Slam miliknya menjadi 22 gelar sekaligus menegaskan reputasi Nadal sebagai Raja Lapangan Tanah Liat meski petenis Spanyol itu sempat diragukan bisa kembali juara karena cedera kaki kronis yang dideritanya.
Petenis berusia 36 tahun itu bahkan mengaku bahwa kondisi fisiknya itu membuat dia berpikir bahwa setiap pertandingan yang dimainkan di Roland Garros mungkin menjadi pertandingan terakhir baginya.
Nadal bahkan sempat mengatakan bahwa dia rela kalah di final seandainya kekalahan itu bisa ditukar dengan kaki baru.
Baca juga: Nadal kalahkan Ruud untuk klaim titel ke-14 French Open
“Saya tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan, tetapi saya akan terus berjuang untuk mencoba terus melaju,” kata Nadal setelah kemenangannya di final, seperti dikutip AFP, Minggu.
“Bagi saya, bermain di sini adalah hal yang luar biasa,” katanya lagi.
Kemenangan Nadal atas Ruud juga memperpanjang rekornya di turnamen tenis tanah liat Roland Garros menjadi 112 kemenangan dan hanya tiga catatan kalah.
Itu juga membuat Nadal masih belum terkalahkan dari seluruh final yang dia mainkan di Roland Garros sejak debut pada 2005 silam.
Baca juga: Saya akan main di Wimbledon bila tubuh saya mengizinkan, kata Nadal
Baca juga: Juara French Open Swiatek "terhanyut" oleh dukungan Lewandowski
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2022