"Pada 2012 daya beli masyarakat Indonesia masih akan tinggi dan keyakinan bisnis juga semakin kuat, sehingga diperkirakan perekonomian akan tumbuh sekitar enam persen," kata Chief Economist Deutsche Bank untuk Indonesia, Taimur Baig, dalam acara "Market Outlook" di Jakarta, Senin.
Taimur menyatakan, kinerja perekonomian Indonesia sepanjang 2011 sangat mengesankan di tengah pertumbuhan ekonomi dunia yang sedang melemah.
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2011 sangat kuat, terbukti dengan adanya investor yang sehat, inflasi yang berada di bawah tren, serta pasar komoditas yang positif," kata Taimur.
Ia menambahkan, meski melemahnya pasar komoditas bisa memperlambat laju pertumbuhan ekonomi pada 2012, namun perekonomian akan tetap bergerak naik.
"Kami memprediksi kontribusi ekspor bersih terhadap pertumbuhan ekonomi akan menurun pada 2012, namun tingkat penurunannya tidak lebih dari 0,5 persen terhadap pertumbuhan produk domestik bruto.
Sementara dari sisi investasi, diprediksi sektor pertambangan, transportasi, infrastruktur dan ritel akan semakin kuat, ujarnya.
Menurut dia, berkurangnya ekspor sekitar 0,5 persen disebabkan adanya penurunan pada sektor manufaktur dan komoditas di China, sehingga memberikan dampak terhadap Indonesia.
(T.R027*S034/S004)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2012