Jakarta (ANTARA) - Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman menyarankan jamaah haji menjaga diri dari faktor-faktor risiko penyakit sejak berangkat ke Tanah Suci sampai pulang kembali ke Tanah Air.
Dalam pesan suara yang diterima di Jakarta, Sabtu, dia mengemukakan bahwa risiko penularan virus corona masih ada meskipun seluruh jamaah haji sudah mendapat vaksinasi COVID-19 dan cakupan vaksinasi di Arab Saudi sudah di atas 70 persen. Selain itu, ada risiko penularan virus dan kuman penyebab penyakit yang lain.
Dicky menyarankan sebelum berangkat ke Arab Saudi calon haji tidak menggelar acara syukuran dalam skala besar yang dihadiri oleh banyak orang guna menghindari risiko penularan virus corona, menyiapkan perbekalan obat pribadi, dan berkonsultasi dengan petugas kesehatan jika menderita suatu penyakit.
Selain menjalani vaksinasi COVID-19 dan vaksinasi meningitis, menurut dia, warga yang hendak menunaikan ibadah haji ada baiknya juga menjalani vaksinasi influenza untuk meningkatkan perlindungan diri terhadap serangan virus.
Selama berada di Arab Saudi, ia mengatakan, jamaah haji sebaiknya tetap memakai masker serta tidak saling bertukar atau memakai perlengkapan pribadi seperti pakaian, gelas, dan alat makan secara bersama-sama.
"Hindari pemakaian bersama itu yang penting. Hal-hal yang dipakai sendiri jangan dipakai bersama untuk menghindari potensi penularan sumber penyakit," kata Dicky.
Dia juga menyarankan jamaah haji memastikan kebutuhan gizi terpenuhi dengan mengonsumsi makanan yang bergizi, sehat, dan aman; mematuhi anjuran dari petugas kesehatan haji, dan memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan haji jika merasa mengalami gangguan kesehatan.
"Saya tekankan sekali lagi, ikhtiar terbaik adalah dengan berusaha dan dengan disiplin memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan juga dengan vaksinasi," katanya.
Baca juga:
Menteri Agama sarankan jamaah batasi kegiatan di luar ibadah haji
Kementerian Kesehatan siapkan perangkat Telejemaah untuk jamaah haji
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2022