Kami seakan dianaktirikan, karena honor Satpol PP saja dianggarkan dalam APBD, tapi kenapa honor kami bergantung pada komite sekolah.

Pekanbaru (ANTARA News) - Ratusan guru honor yang tergabung dalam Forum Komunikasi Guru Tidak Tetap (FKGTT) menggelar unjuk rasa untuk memperjuangkan nasib mereka di Pekanbaru, Senin.

Dengan mengenakan pakaian seragam warna coklat dan batik PGRI, mereka berkumpul di samping perpustakaan daerah Soeman HS. Mereka juga membawa poster dan spanduk besar bertuliskan nada kekecewaan terhadap sikap pemerintah daerah yang dinilai mengabaikan nasib para guru honor.

"Kami pencetak generasi bangsa telah dianiaya," teriak seorang guru perempuan didalam barisan pengunjuk rasa.

Ketua FKGTT Pekanbaru, Sahran Ritonga, mengatakan saat ini sedikitnya 500 guru tidak tetap di Pekanbaru habis masa kontraknya sejak 31 Desember 2011. Para guru kini merasa resah karena nasib mereka tidak jelas, akibat belum ada kepastian perpanjangan kontrak apalagi pengangkatan menjadi pegawai negeri sipil.

Karena itu, ia mengatakan, guru honor menginginkan agar SK Guru GTT Pekanbaru ditandatangani Walikota Pekanbaru sebagaimana yang dilakukan sebelumnya.

"Bahkan, kami mendengar semua guru tidak tetap akan menggunakan `outschorsing`, karena itu kami mendesak tidak ada pemutusan hubungan kerja ataupun pengalihan guru tidak tetap kepada pihak ketiga," katanya.

"Perpanjang SK Guru GTT Kota Pekanbaru pada tahun 2012, tolong perhatikan nasib kami," katanya.

Selain itu, para guru juga meminta agar anggaran gaji guru honor dimasukan dalam APBD Pekanbaru tahun 2012.

"Kami seakan dianaktirikan, karena honor Satpol PP saja dianggarkan dalam APBD, tapi kenapa honor kami bergantung pada komite sekolah," ujarnya.

Aksi tersebut berjalan tertib meski mengakibatkan arus lalu lintas terganggu. Puluhan petugas kepolisian terpaksa menutup satu jalur jalan di depan gedung perpustaan daerah karena dipenuhi ratusan guru yang berunjuk rasa.

Selanjutnya, para guru melakukan aksi jalan kaki ke arah kantor Walikota Pekanbaru di Jl Jenderal Sudirman. (F012)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2012