Jakarta (ANTARA News) - Lebih kurang enam persen atau 13,2 juta jiwa penduduk Indonesia menderita penyakit kanker dan memerlukan pengobatan sejak dini agar penyakitnya dapat disembuhkan, kata ahli kanker dari RS Kanker Dharmais Dr Zackifman Jack, Sp Bd.
Data Depkes menyebutkan kanker merupakan penyebab kematian ke-5 di Indonesia, setelah jantung, stroke, saluran pernafasan dan diare, katanya menjawab pers pada Simposium Nasional Kanker di Jakarta, Jumat.
Kanker adalah tumor ganas yang ditandai dengan pertumbuhan abnormal sel-sel jaringan tubuh yang menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO, setiap 11 menit ada satu penduduk dunia meninggal karena kanker dan setiap tiga menit ada satu penderita kanker baru.
Data WHO menyebutkan setiap menit di dunia terdapat penambahan 6,25 juta penderita kanker baru dan dua pertiga penderita kanker di dunia berada di negara berkembang.
WHO menyatakan terdapat lima jenis kanker yang paling banyak diderita penduduk, yakni kanker paru, payudara, usus besar, lambung dan hati, sedangkan satu dari sembilan wanita di negara industri maju terkena kanker.
Di Indonesia terdapat lima jenis kanker yang banyak diderita penduduk, yakni kanker leher rahim, payudara, kelenjar getah bening, kulit dan kanker rektum (usus besar). Khusus pada wanita terdapat lima jenis kanker, yakni kanker leher rahim, payudara, indung telur, kulit, dan rektum.
Menurut Jack, besarnya kematian penduduk yang disebabkan kanker karena terlambat memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat seperti di Puskemas dan rumah sakit (RS).
Penyebab kanker, katanya, juga karena perubahan gaya hidup, seperti pola makan yang tidak sesuai dengan standar gizi, konsumsi kelesterol banyak, mengkonsumsi makanan mengandung bahan pengawet dan zat berbahaya, serta faktor polusi lingkungan dan industri.
Gejala kanker, antara lain dapat diketahui dari benjolan di bagian tubuh, demam berulang, nyeri yang tidak jelas penyebabnya, penurunan berat badan, perubahan kebiasaan buang air dan luka yang tidak sembuh.
Sementara itu, ahli kanker dari RS Dharmais Dr Samuel J Haryono mengatakan, selain terapi pengobatan dan tindakan seperti bedah, radiasi dan kemo terapi, penderita kanker perlu mendapatkan terapi nutrisi guna membantu pemulihan sel dan otot dan mempertahankan daya tahan tubuh.
"Terapi nutrisi dengan pemberian suplemen khusus untuk penderita kanker, akan menambah nafsu makan, terpenuhi kecukupan gizi dan ampu menyuplai suplemen yang dibutuhkan tubuh dari serangan kanker," katanya.
Simposium Kanker yang diadakan RS Kanker Dharmais Jakarta dan diikuti 500 dokter spesials dari berbagai keahlian itu berlangusng di Jakarta, 3-4 Maret 2006 dan bertemakan "Manajemen Terbaru Pencegahan, Diagnosis dan Terapi Kanker".(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006