Ambon (ANTARA News) - Belasan penumpang Kapal Motor (KM) "Losari Asmara" yang terapung selama satu minggu di perairan Pulau Buru masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah dr M Haulussy Ambon akibat dehidrasi.
"Sedikitnya ada 11 orang termasuk seorang balita yang masih dirawat, setelah mereka terapung-apung di perairan laut Pulau Buru selama tujuh hari," kata kepala Humas RSUD Haulussy, dr Ita Sabrina di Ambon, Minggu.
Para penumpang itu dievakuasi tim SAR ke RSUD sejak Sabtu malam (7/1). Tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut.
Menurut Sabrina, kondisi ke-11 penumpang kapal motor ini sudah semakin membaik, setelah mendapatkan pertolongan medis, dan mereka mengalami dehidrasi karena dua hari terakhir terapung-apung di tengah laut kehabisan air bersih.
"Memang ada dua korban yang perlu mendapat perhatian serius saat pertama tiba di sini karena kondisinya kurang stabil, namun petugas medis telah mengambil langkah penanganan yang baik untuk merawat mereka," katanya.
KM "Losari Asmara" yang dinakhodai Mardi berangkat dari pelabuhan Sanana, Provinsi Maluku Utara, menuju pelabuhan Namlea, Kabupaten Buru (Provinsi Maluku) pada 31 Desember 2011 mengangkut 12 penumpang ditambah empat anak buah kapal (ABK).
Namun, dalam perlayarannya terjadi gangguan pada mesin kapal sehingga mereka terapung-apung dan hanyut dibawa arus di perairan Pulau Buru.
"Memang ada upaya perbaikan mesin yang dilakukan ABK namun tidak berhasil dan kami terombang-ambing selama tujuh hari sampai ditolong sebuah kapal nelayan yang menarik KM "Losari Asmara" ke Pulau Kasuari, Kabupaten Seram bagian barat," kata Mardi.
Kapal nelayan ini kemudian menghubungi tim SAR untuk mengevakuasi para penumpang dan ABK ke Pulau Ambon dan membawa penumpang ke RSUD dr. Haulussy.
(T.D008/M008)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012