Banda Aceh (ANTARA News) - PT PLN membangun menara listrik darurat setelah yang permanen ditumbangkan orang tak dikenal di kawasan Lhoksukon, Kabupaten Aceh Utara sebagai upaya pencegahan pemadaman bergilir di Provinsi Aceh.

"Alhamdulillah, suplai energi listrik sudah normal kembali untuk masyarakat pesisir pantai timur Aceh, setelah tim kami membangun menara listrik interkoneksi secara darurat," kata juru bicara PT PLN wilayah Aceh Said Mukarram di Banda Aceh, Minggu malam.

Ia menjelaskan, menara listrik interkoneksi transmisi 150 kv yang dibangun darurat di lokasi menara permanen yang ditumbangkan orang tak dikenal di Desa Matang Sijuek Barat, Aceh Utara itu masuk sistim pukul 13.50 WIB Minggu (8/1) dan normalnya pada pukul 14.30 WIB.

Satu menara listrik interkoneksi Sumut-Aceh di kawasan Matang Seujuk, Aceh Utara, ditumbangkan dengan cara memotong bagian bawah oleh sejumlah tidak dikenal pada Sabtu (7/1) malam.

"Meski dengan menggunakan menara darurat, namun kami memastikan pasokan energi listrik kepelanggan dari Aceh Tamiang hingga ke Kota Banda Aceh tidak lagi terganggu," katanya menambahkan.

Untuk selanjutnya, PLN akan berkosentrasi pemasangan kembali menara listrik permanen di lokasi yang sama, meski membutuhkan waktu beberapa pekan mendatang.

"Ketika proses pembangunan atau saat pemindahan kabel dari darurat ke permanen itu dipastikan terjadi gangguan, dan kondisi itu diharapkan bisa dimaklumi pelanggan," katanya menambahkan.

Aceh saat ini membutuhkan suplai energi listrik dari pembangkit di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) itu mencapai 60 persen dari total kebutuhan untuk melayani pelanggan rumah tangga dan industri.

Sementara jaringan listrik interkoneksi Sumut-Aceh itu sebesar 176 megawatt (MW), sementara energi yang tersedia 110 MW, dari total kebutuhan untuk pelanggan rumah tangga dan industri tercatat 276 MW.

(T.A042)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012