"Perpusnas mempunyai peran dalam melestarikan dan menyampaikan cerita-cerita tersebut, untuk dapat disampaikan sebagai sebuah hasil kebudayaan yang tumbuh dan berkembang di masyarakat," ujar Kepala Pusat Analisis Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca Perpusnas, Adin Bondar di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Bahan bacaan harus disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat
Baca juga: Perpusnas lakukan transformasi digital untuk jangkau daerah 3T
Adin menambahkan Perpusnas sebagai lembaga pengelola informasi mempunyai kepentingan untuk menerapkan kemampuan literasi terapan berbasis konten lokal sebagai penyampaian nilai budaya. Nilai baik dalam keseharian masyarakat disampaikan melalui cerita-cerita yang tumbuh dan berkembang di masyarakat.
Baca juga: Perpusnas luncurkan sejumlah inovasi, tingkatkan kegemaran membaca
“Ekosistem ilmu pengetahuan yang tumbuh dan berkembang di masyarakat menjadi elemen penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan secara keseluruhan,” tambah Adin.
Kajian Literasi Terapan Berbasis Konten Lokal kini memasuki tahun kedua pelaksanaan. Pada 2021, kegiatan tersebut menghasilkan 15 karya terbaik.
Pendaftaran sayembara dibuka 30 Mei dan berakhir pada 29 Juli 2022. Sebanyak 15 pemenang sayembara akan mendapatkan hadiah masing-masing Rp20 juta. Seluruh peserta yang berkeinginan mengikuti bisa mengklik tautan https://pappbb.perpusnas.go.id/literasiterapan atau lini media sosial Perpusnas.
Pewarta: Indriani
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022