Baghdad (ANTARA News) - Tiga orang tewas dan 12 terluka dalam serangan bom dan tembakan di Irak tengah serta Irak utara pada Sabtu, kata polisi.
Seorang warga sipil tewas dan lima lainnya terluka dalam ledakan bom pinggir jalan di kota Mahmoudiyah, sekitar 30 kilometer selatan Baghdad, kata sumber Kementerian Dalam Negeri yang tak bersedia disebut namanya kepada Xinhua.
Di provinsi bagian timur Irak, Diyala, seorang warga sipil tewas dan tiga lainnya terluka, termasuk seorang anak, ketika sebuah bom pinggir jalan menghantam satu minibus membawa banyak penumpang di jalan utama di sebelah utara ibu kota provinsi Baquba, sekitar 65 kilometer utara Baghdad, kata sumber dari komando operasi Diyala yang tak bersedia disebut namanya kepada Xinhua.
Dalam insiden terpisah, seorang pria tua tewas dan salah satu cucunya terluka dalam sebuah ledakan bom di dekat rumahnya di kota Baladruz, sekitar 30 kilometer sebelah timur Baquba, kata sumber itu.
Juga di provinsi tersebut, pasukan keamanan Irak menyerbu dua rumah persembunyian satu sel pemberontak yang berafiliasi kepada kelompok garis keras Al Qaida di daerah perumahan di utara dan selatan Baquba, serta menangkap tujuh tersangka, kata sumber tersebut menambahkan.
Operasi itu didasarkan pada laporan intelijen yang menunjukkan bahwa para tersangka sedang bersiap-siap untuk melakukan serangan bom terhadap para peziarah Syiah, yang berjalan kaki ke kota suci Syiah Karbala, sekitar 110 kilometer selatan Baghdad, untuk memperingati ritual keagamaan Arbaeen.
Arbaeen adalah akhir dari 40 hari berkabung bagi Imam Hussein, cucu Nabi Muhammad, yang tewas di pertempuran Karbala pada tahun 680 Masehi.
Di tempat lain, orang bersenjata dari mobil mereka menyerang satu patroli tentara Irak dan melukai seorang perwira serta prajurit di pintu masuk selatan kota Balad, sekitar 80 kilometer sebelah utara Baghdad, kata sumber polisi setempat.
Selain itu, sejumlah pria bersenjata melukai seorang anggota milisi Sunni anti-Qaida yang dikenal sebagai kelompok Dewan Kebangkitan di desa barat daya kota Kirkuk, sekitar 250 kilometer utara Baghdad, kata sumber polisi setempat.
Ketakutan kini melanda di kalangan rakyat Irak berkaitan dengan kebangkitan kekerasan etnis dan sektarian yang pernah hampir merobek sebagian negara itu beberapa tahun lalu, demikian Xinhua melaporkan.
(SYS/H-AK/S004)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012