Palembang (ANTARA News) - Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) HR Agung Laksono merasa optimistis di akhir pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, angka kemiskinan di Indonesia turun antara kisaran 8-9 persen.
Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat HR Agung Laksono menyampaikan itu ketika ditanya mengenai angka kemiskinan di Indonesia di Palembang, Sabtu.
Menurut dia, angka kemiskinan itu setiap tahun menurun, tetapi penurunannya masih perlu dipacu supaya lebih cepat lagi.
Sekarang penurunan angka kemiskinan itu rata-rata setiap tahun sekitar 0,8 persen, sehingga angka kemiskinan sekarang 12,36 persen, katanya.
Ia mengatakan, penurunan angka kemiskinan itu mestinya rata-rata setiap tahun tidak 0,8 persen, tetapi satu persen atau di atas satu persen.
Mengapa begitu supaya lebih cepat, sehingga pada tahun 2014 angka kemiskinan di Tanah Air sekitar 8-9 persen saja, ujar dia.
Ia menyatakan, sekarang penduduk miskin di Indonesia 29,5 juta orang, termasuk di dalamnya penduduk yang sangat miskin.
"Kemudian ada 30 juta lagi yang hampir miskin, inilah harus kita cegah jangan sampai hampir miskin menjadi miskin," kata dia.
Ia menuturkan, program penanggulangan kemiskinan itu ada empat klaster, pertama perlindungan sosial yakni beasiswa bagi siswa miskin, Jamkesmas, Jampersal, kemudian raskin lalu dana bantuan operasional sekolah (BOS).
Semua itu bagian dari perlindungan sosial untuk mengurangi kemiskinan, mengurangi beban masyarakat dalam bidang kesehatan, pendidikan dan lain-lain.
Selanjutnya, kedua yakni pemberdayaan seperti program PNPM yang setiap tahun dikeluarkan anggaran sekitar Rp12 triliun sampai Rp15 triliun, paparnya.
Kemudian klaster ketiga pemberian kredit usaha rakyat dan keempat program-program penyediaan murah seperti angkutan desa murah, listrik murah, rumah murah, dan air murah.
Semua itu program nyata dari penanggulangan kemiskian, tetapi sebelumnya bersamaan dengan hal tersebut yang terpenting pertumbuhan ekonomi, kalau pertumbuhan ekonominya turun, tidak banyak bicara soal penanggulangan kemiskinan.
Alhamdulillah pertumbuhan ekonomi Indonesia baik di atas 6,5 persen, dan itu diakui internasional, katanya.
"Dengan demikian ada peluang besar untuk mempercepat penurunan angka kemiskinan, karena itu saya optimistis di akhir pemerintahan SBY angka kemiskinan kita turun antara kisaran 8-9 persen," demikian Agung Laksono.
(T.KR-SUS/M033)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012